Isyana Sarasvati Berakting
JAKARTA – Penyanyi Isyana Sarasvati memulai tahun baru dengan menampilkan citra baru dalam klip video Lembaran Buku. Kemarin (12/1) klip video untuk single kedua dari album Paradox itu diluncurkan. Berbeda dengan klip video
single Terpesona yang dirilis sebelumnya, Isyana tampil lebih dewasa dalam klip video arahan Sakti Marendra tersebut.
Dalam klip video Lembaran Buku, Isyana dikisahkan sebagai orang yang patah hati dan ingin move on. Dia menggambarkan dirinya sebagai orang yang frustasi dan sedih di waktu yang sama. Klip video itu menceritakan isi pikiran Isyana yang teringat kenangan menyenangkan dan menyakitkan bersama sang kekasih yang diperankan aktor Arifin Putra.
Isyana memang sudah lama menginginkan konsep klip video yang berbeda. Yakni, memiliki jalan cerita dan didominasi nuansa yang gelap. Selain tecermin lewat karakter Isyana yang depresi, nuansa sendu terlihat dari setting rumah remangremang dan dipenuhi barang antik.
Isyana tampil anggun dengan busana vintage. Itu kali pertama dia berakting di klip video. ”Saya harus akting marah, sedih, dan frustasi, namun ingin bangkit dari masa lalu. Itu inti utama lagu ini,” kata Isyana saat konferensi pers di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, kemarin sore.
Selain tampil dengan citra yang lebih dewasa, Isyana harus keluar zona nyaman untuk belajar berakting. Beruntung, saat kuliah seni, Isyana sempat mendapat kelas akting yang menjadi bekalnya. Selain itu, Isyana dibantu Arifin. ”Selain diarahkan sutradara, Arifin sering membantu saya untuk mengeluarkan emosi,” ucap pelantun Tetap Dalam Jiwa tersebut.
Arifin dipilih karena cocok memerankan kekasih yang psikopat. Dalam klip video itu, Arifin digambarkan sebagai orang yang penyayang sekaligus sering melakukan kekerasan verbal. Arifin memang berperan sebagai psikopat di dua film, Rumah Dara (2010) dan The Raid 2: Berandal (2014).
Sang aktor sangat telaten membantu Isyana. Setelah membaca lirik lagu tersebut, dia bertanya kepada Isyana mengenai apa saja yang membuat sang penyanyi frustasi dan marah. ”Hal-hal yang bikin dia marah dan frustasi saya jadiin kalimat untuk bikin dia jengkel di adegan marah-marah,” jelas Arifin.
Benar saja. Pada sebuah scene, mereka terlihat bertengkar hebat dan saling membentak. ”Bahkan, Arifin sampai dorong pundak saya lho. Saya sempat nyolot, jangan main fisik woy,” ungkap Isyana, lantas tertawa.
Walau klip videonya bernuansa gelap dan terkesan seram, sebenarnya Isyana ingin memberikan pesan positif lewat lagu
Lembaran Buku. Adegan frustasi menunjukkan bahwa seseorang sebaiknya jangan terpaku pada pengalaman buruk di masa lalu. Lantas, lirik lagu tersebut mengajak setiap orang yang patah hati untuk segera pulih dan melanjutkan hidup ke lembaran baru. ”Ayo dong jangan galau terus,” ajak Isyana.