SNM PTN 2018 Tak Pakai Nilai Unas-USBN
JAKARTA – Panitia seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) memastikan bahwa nilai dua ujian akhir untuk SMA sederajat tidak akan digunakan tahun ini. Meski begitu, rektor tetap diperbolehkan menggunakan nilai USBN (ujian sekolah berstandar nasional) dan unas (ujian nasional) untuk seleksi mandiri.
Ketua Panitia Pusat SNM PTN dan SBM PTN 2018 Ravik Karsidi menjelaskan, keputusan itu diambil setelah ada komunikasi antara Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir serta jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kedua pihak sepakat bahwa antara nilai USBN-unas dan SNM PTN tidak saling bergantung.
”Artinya, USBN dan ujian nasional ini tidak dikaitkan dengan seleksi penerimaan mahasiswa baru,’’ jelasnya di peluncuranSNM PTN 2018 di Jakarta kemarin (12/1).
Peluncuran seleksi nilai rapor dan prestasi akademik lainnya itu digelar bersamaan dengan launching seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN). SBM PTN merupakan seleksi masuk kampus negeri berdasar tes.
Tahun ini SNM PTN dan SBM PTN diikuti 85 PTN. Daya tampung mahasiswa baru 2018 sama dengan 2017. Tahun lalu 101.906 pelamar lulus SNM PTN dan 148.066 pelamar lulus SBM PTN.
Tahun ini panitia juga memperbanyak kapasitas peserta SBM PTN yang ujian berbasis komputer. Tahun lalu jumlah peserta SBM PTN yang mengikuti ujian berbasis komputer ber- jumlah sekitar 3.000 orang. Tahun ini bakal ditingkatkan sampai 200 ribu peserta.
Sementara itu, Bambang Suryadi, ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), mengingatkan bahwa amanat Peraturan Pemerintah (PP) 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) menggariskan, hasil unas digunakan, antara lain, untuk dasar seleksi masuk jenjang pendidikan selanjutnya.
’’Hasil unas SMP, misalnya, digunakan untuk pertimbangan seleksi masuk SMA,’’ jelasnya.