Kontrak Pembalap Jadi Tantangan
HAMAMATSU – Sejak Manajer Tim Repsol Honda Livio Suppo memutuskan pensiun November tahun lalu, banyak pertanyaan yang mencuat tentang sosok penggantinya. Kemarin, pabrikan Jepang itu mengumumkan Alberto Puig sebagai suksesor Suppo.
Puig, 50, bukan sosok asing di tim Honda. Dia adalah mantan pembalap kelas 500 cc (sekarang MotoGP). Dia aktif membalap pada pertengahan 1990-an. Puig merengkuh satu-satunya kemenangan di MotoGP Jerez pada 1995. Setelah pensiun membalap pada 1997, pria Spanyol tersebut berfokus menangani program pengembangan pembalap muda. Saat ini, selain menangani ajang Asia Talent Cup (ATC), Puig sedang memulai pencarian bakat di Eropa melalui British Talent Cup (BTC).
Puig juga dikenal sebagai manajer sejumlah pembalap top dunia. Dia pernah menaungi Casey Stoner, Toni Elias, dan yang masih aktif hingga saat ini, yakni Dani Pedrosa. ”Suatu kehormatan besar menerima kepercayaan berada pada posisi ini (manajer, Red) di sebuah tim paling sukses di MotoGP. Saya hanya akan berfokus memberikan yang terbaik untuk membantu mereka mencapai target,” ucapnya sebagaimana dilansir Motorsport.
Puig percaya, pada musim 2018 Repsol Honda akan kembali lebih kuat dan siap. Tentunya dengan dua pembalap tangguh yang dia percaya sebagai duet terbaik saat ini.
Sebagai manajer, salah satu tugas berat yang langsung menghadang Puig di musim debutnya pada 2018 adalah kontrak dua pembalapnya. Seperti diketahui, kontrak Marc Marquez dan Dani Pedrosa bakal berakhir akhir tahun ini. Di saat yang sama, ada sepuluh pembalap tim pabrikan lain yang kontraknya juga habis. Rayuan dari tim lain kepada dua rider Repsol Honda merupakan tantangan bagi Puig.
Selain itu, sebagai pengganti Suppo, Puig akan berada di bawah bayang-bayang pendahulunya tersebut. Suppo ikut menyumbangkan lima gelar juara dunia bersama Honda.