Tanggap Kebakaran, Ini Cara Padamkan Api
SURABAYA – Fabryant Alvaro Maulana kemarin (12/1) mendapat kesempatan pertama menjajal alat pemadam api ringan (APAR) di sekolahnya. Siswa kelas VII SMP Margie itu pelan-pelan mengikuti instruksi seorang pemandu pemadam kebakaran. Kobaran api siap di depan mata. Petugas membuat kebakaran kecil dengan menggunakan bejana dan cairan spiritus.
Kemudian, Fabryant perlahan melepas kunci pemicu. Setelah itu, dia mengangkat APAR dan mengarahkan pangkal slangnya ke area kebakaran. Pemicu ditekan dan dry chemical powder menyembur hingga membuat api mati. ’’Ternyata nggak susah, cuma pas melepas kunci agak berat,’’ kata Fabryant mengomentari pengalaman pertamanya tersebut.
Rasa penasarannya kini terbayar. ’’Yang penting disemprot sesuai arah angin,’’ tambah Fabryant. Kegiatan tersebut merupakan upaya mengenalkan pelajar terhadap penanganan pertama pada kebakaran kecil. Pihak sekolah mendatangkan instruktur dari PT Indera Ciptapratama Perkasa (ICP).
’’Hal pertama kalau ada api adalah jangan panik,’’ jelas Engineer PT ICP Saiful Efendi. Selanjutnya, mencari tabung APAR terdekat. Api yang intensitasnya kecil dapat diatasi dengan tabung APAR. Saiful juga memberikan tip merawat peralatan tersebut. Alat itu harus dibolakbalik setiap bulan agar bubuk kimia di dalamnya tidak mengendap.
Selain itu, APAR memiliki masa kedaluwarsa 2–3 tahun. APAR juga harus diisi kembali. ’’Kemudian, mengecek tekanan. Kalau masih hijau, berarti masih bagus. Tapi, kalau nol, berarti sudah tidak bisa digunakan,’’ paparnya.
Kepala SMA Margie Wiwik Andawati menjelaskan, kegiatan tersebut memanfaatkan tabung APAR sekolah yang hampir memasuki masa kedaluwarsa. ’’Kebakaran bisa terjadi di mana saja. Dengan pelatihan ini, anak diharapkan bisa lebih siap menghadapi bencana,’’ jelas Wiwik.