Jawa Pos

MUI dan Dinkes Prihatin

Kasus Remaja Hamil tanpa Nikah Capai Ratusan

-

GRESIK – Para bidan puskesmas punya peran besar. Di tengah fenomena remaja hamil di luar nikah, mereka begitu sigap menolong ibu dan bayi. Jumlahnya sampai ratusan kasus. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik prihatin.

Menurut catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik, selama 2017 tercatat ada 187 kasus hamil di luar nikah. Data itu berasal dari 22 puskesmas di Gresik. Kasus paling banyak terjadi di wilayah selatan. Menganti 28 kasus, Driyorejo 24 kasus, dan Puskesmas Kesamben Kulon (Wringinano­m) 19 kasus. Salah satunya kasus Bunga, 17. Siswi SMA itu harus putus sekolah karena hamil dan melahirkan.

Kasus-kasus itu membuat prihatin para ulama. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik menyatakan sangat menyayangk­an fenomena tersebut. Lebih-lebih, Kabupaten Gresik menyandang predikat Kota Santri. ”Kita semua prihatin,” kata Ketua MUI Gresik KH Mansyur Shodiq kepada Jawa Pos kemarin.

Seharusnya, lanjut dia, kasus itu tidak perlu terjadi jika orang tua aktif menjaga anak-anaknya.

Kiai Mansyur Shodiq mengingatk­an, era milenial saat ini sangat rawan pergaulan bebas. Bisa menimpa siapa pun dan kapan pun. Baik anak-anak di perkotaan maupun pedesaan. ’’Mereka harus dibekali fondasi agama yang kuat,” katanya.

Mereka harus dibekali fondasi agama yang kuat.”

KH MANSYUR SHODIQ

Ketua MUI Gresik

Bagaimana nasib Bunga? Kiai Mansyur Shodiq meminta Bunga segera dinikahkan secara baikbaik dengan ayah si bayi. Selain menghilang­kan fitnah, nikah itu bisa menyelamat­kan masa depan anak mereka.

”Segera nikahkan secara resmi sesuai agama,” imbuhnya.

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Dinkes Gresik dr Ummi Khoiroh sudah mengumpulk­an petugas kesehatan untuk menanganin­ya. Ummi menyebutka­n tiga latar belakang kasus hamil pranikah. Pertama, kurangnya perhatian orang tua. Kedua, kurangnya informasi mengenai bahaya seks bebas.

Ketiga, akses teknologi yang begitu mudah didapat. Muatan pornografi memancing rasa ingin tahu anak-anak. Termasuk media sosial (medsos). Contohnya, Bunga, pelajar SMA di Wringinano­m. ”Kenalan di medsos, kemudian ketemu. Dan, terjadi apa yang tidak diinginkan itu,” jelasnya.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia