FR Sisi Barat Butuh Halte
Angkutan Umum Sering Langgar Rambu-Rambu
SURABAYA – Kanalisasi kendaraan di frontage road (FR) sisi barat berlangsung lebih dari sepekan. Namun, program yang bertujuan mengurangi angka kecelakaan dan kemacetan itu belum diikuti pemenuhan fasilitas lainnya. Salah satunya, halte untuk menurunkan penumpang.
Sebelum ada kanalisasi, angkutan kota alias lin dan bus kota melewati jalur utama Jalan Ahmad Yani. Setelah kanalisasi diberlakukan, kendaraan tersebut melewati FR barat. Padahal, di sepanjang FR tidak ada ruang untuk berhenti. Rambu-rambu larangan berhenti tersebar di sepanjang jalur tersebut.
Akibatnya, awak angkutan umum terkesan menurunkan penumpang seenaknya. Satlantas polrestabes mengumumkan bahwa bulan depan penindakan ditetapkan. Artinya, angkutan umum yang melewati jalur utama maupun yang menurunkan penumpang di tempat sembarangan bakal ditindak.
Jika demikian, diprediksi ada penindakan besar-besaran untuk angkutan lin dan bus yang menurunkan penumpang di sepanjang jalur tersebut. Di lain pihak, awak angkutan umum tidak bisa menolak. Sebab, banyak penumpang yang minta turun di beberapa titik di sepanjang jalur tersebut. Karena itu, penyempurnaan perangkat setelah kanalisasi sangat diperlukan.
Kabid Lalu Lintas Dishub Robben Rico mengakui, rekayasa dan kanalisasi lalu lintas di wilayah FR barat belum sempurna. Masih banyak penyesuaian yang tengah disusun. ’’ Belum ada halte di sepanjang jalur itu,’’ katanya.
Sebelum pembangunan FR, di jalur utama Jalan A. Yani terdapat beberapa halte. Antara lain, halte di Menanggal, depan Universitas Bhayangkara, dan depan kawasan Hotel Tamansari Papilio. Halte-halte tersebut sudah dihilangkan. Termasuk halte di depan RSI Wonokromo.
Robben mengatakan, permasalahan tersebut sudah masuk pembahasan. ’’ Nanti pasti ada tempat untuk menurunkan penumpang,’’ katanya.
Ketika disinggung masalah penerapan kanalisasi untuk sisi timur, Robben mengungkapkan bahwa pihaknya belum berpikir tentang hal itu. Namun, dia menyatakan tetap terbuka peluang untuk menerapkan program kanalisasi di lokasi tersebut. ’’ Jalur sudah tersedia,’’ katanya.
Kendaraan roda empat atau lebih bisa jadi lewat di jalur utama. Lalu, roda dua dan angkutan umum lewat frontage road timur. Memang, jalur frontage road timur belum utuh. Jalur tersebut berhenti di Pabrik Paku.
Nanti pasti ada tempat untuk menurunkan penumpang.”
ROBBEN RICO Kabid Lalu Lintas Dishub