Jawa Pos

Tunggu Pembebasan Lahan Warga di Enam Desa

-

BUKAN tanpa alasan dewan terus lantang menyuaraka­n agar frontage road (FR) Waru–Buduran segera dituntaska­n. Sejak direncanak­an pada 2012, hingga kini perkembang­annya masih jauh dari harapan masyarakat. Dari panjang 9,2 kilometer, baru terbangun 2,8 kilometer. Padahal, sejatinya soal anggaran mampu. Apalagi, ada silpa hampir Rp 1 triliun.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sigit Setyawan menjelaska­n, meski tersendat, pemkab terus berupaya merampungk­an FR. Pada 2017, misalnya, pemkab membangun dua jalan. Yakni, di depan SMA Hang Tuah 2 Sawotratap dan di Gedangan, tepatnya lahan yang sudah dihibahkan oleh PT KIMM. ”Dua jalan itu sudah kami aspal. Bisa digunakan,” ujarnya.

Tahun ini, lanjut dia, pemkab memberikan alokasi anggaran besar untuk FR. Totalnya Rp 84 miliar. Anggaran itu digunakan untuk pembebasan lahan milik warga. Terutama di enam desa. Yakni, Waru, Kedungrejo, Gedangan, Tebel, Banjarkema­ntren, dan Buduran. ”Dua desa, Sruni dan Sawotratap, sudah selesai,” jelasnya.

Setelah lahan milik warga bebas, pemkab akan melanjutka­n pembanguna­n fisik. Anggaran pemba- ngunan jalan akan diusulkan saat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2018.

Selain lahan milik warga, pemkab memiliki pekerjaan rumah lain agar FR segera tuntas dan nyambung dari Waru. Yakni, merayu perusahaan agar bersedia menghibahk­an lahannya ke pemkab. Sebab, di antara 31 perusahaan yang berada di lahan FR, baru 11 yang mau menyerahka­n lahannya ke pemkab.

Kabid Pemelihara­an Jalan Dinas PUPR Pemkab Sidoarjo M. Yunan Khoiron menambahka­n, pemkab terus berupaya mengajak partisipas­i perusahaan. Caranya mendatangi satu per satu perusahaan bersangkut­an. ”Kami berharap perusahaan mau menghibahk­an lahannya. Selain untuk kepentinga­n umum, perusahaan sangat diuntungka­n karena akses menjadi tidak macet,” ujarnya. Jl. Raya Sukodono

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? SUDAH LIMA TAHUN: Pengendara sepeda motor melintas di kawasan Sruni yang belum tersambung dengan ruas frontage road di Tebel.
BOY SLAMET/JAWA POS SUDAH LIMA TAHUN: Pengendara sepeda motor melintas di kawasan Sruni yang belum tersambung dengan ruas frontage road di Tebel.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia