Minimal Menyulitkan Lawan
JAKARTA – Timnas Indonesia akan kembali ke rumah besarnya, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Dua tahun terakhir skuad Garuda tidak tampil di venue kebanggaan tanah air tersebut. Malam ini Indonesia akan menghadapi Islandia di SUGBK (siaran langsung RCTI pukul 19.00 WIB).
Tentu malu rasanya jika peresmian kembali SUGBK menghadapi salah satu timnas peserta Piala Dunia 2018 itu harus diwarnai kekalahan besar lagi. Pada laga Kamis (11/1) di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Indonesia Selection yang diperkuat Bambang Pamungkas dkk dilumat enam gol tanpa balas.
Situasinya bakal berbeda malam ini. Komposisi tim yang diturunkan kali ini murni pilihan pelatih. Bukan pilihan penonton seperti tim Indonesia Selection. Pelatih Luis Milla Aspas juga akan kembali mendampingi tim di tepi lapangan. Secara keseluruhan, timnas Indonesia saat ini diperkuat sebagian besar pemain yang diproyeksikan tampil di Asian Games 2018. Para pemain itu, antara lain, Boaz Solossa, Fachrudin Aryanto, Victor Igbonefo, Andik Vermansah, dan Bayu Pradana. Kompilasi pemain juniorsenior tentu diharapkan mampu memberikan warna tersendiri bagi Timnas Garuda. Apalagi, mereka bakal tampil di hadapan puluhan ribu fans Indonesia yang dipredikisi memadati SUGBK malam ini. ’’Saat ini Islandia berada di level tertinggi,’’ sebut Milla dalam konferensi pers di Ruang Emerald, Hotel Fairmont, Jakarta, kemarin (13/1). Secara kualitas, pemain muda Indonesia bisa beradu sprint. Itu bakal menjadi salah satu opsi untuk meredam ketajaman lini depan Islandia yang cukup sukses dengan skema bola atas pada pertandingan di Sleman. Timnas Indonesia mempunyai waktu tidak lebih dari seminggu untuk persiapan. Skema bola pendek juga akan diterapkan dalam pertandingan kali ini. Lapangan SUGBK yang baru direnovasi tentu akan memuluskan rencana skema tersebut.
’’Dengan harmonisasi di dalam tim yang sangat baik, kami akan memberikan perlawanan dan mempersulit Islandia,’’ beber pelatih asal Spanyol tersebut.
Olafur Ingi Skulason, kapten Islandia, tidak sabar kembali menghadapi tim Indonesia. Sebab, Skulason dan timnya merasa kesulitan dengan compact defense yang diterapkan Indonesia Selection sebelumnya. ’’Meski tubuh mereka tidak setinggi kami, mereka bermain solid dengan pola yang baik,’’ papar pemain 34 tahun itu.