Amankan Peninggalan Adipati
RADEN Bagus (RB) Abdurahman Sasradiningrat alias Gus Mang punya banyak keris warisan adipati atau raja Sumenep. Dia adalah keturunan keenam Sri Sultan Abdurrahman Pakunataningrat I, penguasa ke-31 Sumenep yang memerintah pada 1811–1854.
Gus Mang adalah kamus hidup keris Sumenep. Menurut Gus Mang, banyak peninggalan pusaka keraton yang didesain sendiri oleh para raja.
Sri Sultan Abdurrahman, misalnya. Dia adalah paguruh atau yang mengarahkan para empu keris. Raja menentukan bahan, desain, dan waktu pengerjaan. Yoni atau isian keris diisi sang raja sendiri.
Dulu, seluruh pembuatan keris diselesaikan satu empu. Mulai menempa hingga membuat warangka atau sarung keris. Besinya pun tidak sembarangan. Oleh para empu, keris setengah jadi disebar di tempat ramai. Mulai pasar, perempatan, hingga alun-alun. Jika keris tidak hilang, besi itu dianggap pilihan.
’’Makanya, ada kriteria wutuh dan tangguh di keris kuno ini,’’ kata Gus Mang, sambil menunjukkan salah satu keris peninggalan adipati Sumenep yang pegangannya terbuat dari gading gajah.
Saat ini, keris diproduksi secara masal. Bentuknya nyaris mirip seperti yang kuno. Meski begitu, para kolektor keris kuno yang berpengalaman bisa membedakannya.
Meskipun lebih banyak bergulat di dunia keris kuno, Gus Mang juga gembira melihat bangkitnya keris kamardiken di Aeng Tong-Tong. Menurut dia, para penerus warisan budaya itu membuat citra keris Sumenep dikenal di mata dunia.