Pertumbuhan Double-Digit Pariwisata
RUAS tol Surabaya–Mojokerto yang tersambung sampai Kertosono akan mengakselerasi industri di kawasan tersebut. Peran berbeda bakal diemban jalur tol Pandaan–Malang yang tersambung sampai Surabaya. Ruas tol sepanjang 38,488 km itu akan mendorong industri pariwisata. Malang Raya, termasuk Kota Batu, punya begitu banyak objek wisata
Gunung, pantai, budaya, sampai theme park. Selama ini wisatawan harus bermacet-macet ketika menuju Malang Raya saat momen libur panjang. Ruas tol Pandaan–Malang akan menjadi solusi masalah tersebut.
Wakil Ketua Umum Kadin Jawa Timur Deddy Suhajadi menyatakan bahwa pembangunan akses tol Pandaan–Malang akan memberikan dampak yang luas terhadap semua sektor industri. Termasuk pariwisata. ”Sangat besar pengaruhnya. Sebab, akses yang mudah akan membuat orang lebih tertarik untuk datang. Khususnya di Jawa Timur (bagian) selatan yang tengah berkembang, termasuk di Malang,” jelasnya.
Sektor pariwisata yang berpeluang tumbuh akan berpotensi meningkatkan perekonomian. ”Jumlah kunjungan yang meningkat akan membuat ekonomi di kawasan tersebut ikut berkembang,” tambah Deddy.
Di samping itu, dilihat dari sisi industri, pembangunan akses akan memudahkan sekaligus meningkatkan efisiensi pelaku bisnis dalam mendistribusikan barang. ”Banyak sekali industri dari Surabaya dan sekitarnya yang dibutuhkan di seluruh Jatim. Termasuk perkebunan dan pertanian,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Investasi, Pengembangan Usaha, dan TI Apindo Jatim Tri Andhi Suprihartono menambahkan bahwa akses merupakan kunci utama untuk meningkatkan sektor tertentu. Termasuk pariwisata. ”Ini sangat penting dan bisa dibilang kita cukup terlambat dibanding negara tetangga untuk mengoneksikan kota-kota kecil. Akses tol akan sangat membantu mobilitas dan kunjungan pariwisata dari Sidoarjo, Surabaya, Gresik, dan sekitarnya. Kami bisa memprediksi 10–12 persen peningkatan sektor pariwisata Jatim dengan akses tol,” papar dia.
Dengan berfungsinya jalan tol Pandaan–Malang, waktu tempuh Surabaya menuju Malang bisa dihemat sekitar satu jam. Selain itu, ketidakpastian waktu tempuh akibat kemacetan di jalan arteri bisa dihilangkan. Itu akan memberikan dampak yang sangat signifikan bagi perkembangan dunia pariwisata.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, destinasi-destinasi wisata harus memenuhi unsur 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas) untuk bisa populer. Atraksi menjadi suguhan utama. Namun, tanpa akomodasi atau amenitas yang bagus, turis akan enggan datang. Pun demikian halnya dengan aksesibilitas. Jika menuju ke sana perjalanan tidak menyenangkan, tidak akan banyak yang mau ke sana.