Hari Ini Diumumkan, Bamsoet Tetap Calon Terkuat
JAKARTA – DPR bakal mempunyai ketua baru. Rencananya, hari ini Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengumumkan nama ketua dewan yang baru. Hingga kemarin, sosok Bambang Soesatyo (Bamsoet) tetap menjadi kandidat terkuat pengisi kursi yang ditinggalkan Setya Novanto (Setnov) itu.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar M. Sarmuji mengatakan, pengumuman ketua DPR baru akan disampaikan ketua umum di Fraksi Partai Golkar. ’’Insya Allah besok (hari ini, Red) disampaikan,” kata Sarmuji kepada Jawa Pos kemarin (14/1).
Politikus kelahiran Surabaya itu menambahkan, hingga kemarin Bamsoet masih berpeluang besar menduduki pucuk pimpinan di parlemen. Kepastiannya, lanjut dia, tentu harus menunggu ketua umum Golkar. Yang diputuskan pasti yang terbaik.
Zainudin Amali, ketua DPP Partai Golkar, mengungkapkan, hampir bisa dipastikan Bamsoet yang dipilih menggantikan Setnov. ’’Kami melihat kecenderungan-kecenderungan yang ada,” papar dia. Pemilihan ketua DPR diserahkan sepenuhnya kepada Airlangga. Ketua komisi II itu menegaskan, dalam penentuan ketua dewan tidak ada campur tangan pihak luar. Selama ini, ada yang mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo ikut campur tangan. ’’Saya tegaskan, itu (pemilihan ketua DPR, Red) murni pilihan ketua umum Golkar,” ucapnya.
Dengan menguatnya nama Bamsoet, peluang calon lain menjadi sangat kecil. Zainudin bahkan memastikan, tidak ada calon lagi selain Bamsoet. Terkait dengan kelayakan Bamsoet menjadi ketua dewan, Zainudin mengatakan bahwa Ketum-lah yang bisa menilainya. Menurut dia, memilih ketua DPR merupakan urusan mudah bagi Ketum. Sebab, Airlangga pernah menjabat anggota DPR selama tiga periode. Bahkan, dia pernah menjadi ketua komisi VI dan VII. Karena itu, Airlangga sangat paham seluk-beluk parlemen. ’’Ketum sudah tahu medannya, jadi tidak sulit,” katanya.
Siapa pun yang dipilih sebagai ketua dewan, lanjut Zainudin, harus didukung. Semua kader harus patuh ditugaskan di mana saja dan mendukung apa yang diputuskan Ketum.
Lucius Karus, peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), mengungkapkan, waktu yang dibutuhkan Partai Golkar dalam memutuskan sosok pengganti Setnov cukup lama. Dia berharap sosok yang dipilih sebagai ketua DPR bukan orang bermasalah.