Jawa Pos

Kombinasik­an dengan Kanvas dan Kulit

-

FAKTA bahwa tidak semua orang menyukai hasil kreasinya dialami Idho saat awal mengembang­kan Kuymen. Ada yang memandang sebelah mata produk Kuymen hanya lantaran produk tersebut berasal dari limbah kayu.

Kondisi itu tidak terlepas dari masih minimnya pengetahua­n orang tentang seni. ’’Jadi, produk-produk handmade masih jarang diminati warga Surabaya,’’ ungkapnya. Rupanya, situasi tersebut yang membuat kontribusi penjualan terbesar Kuymen berasal dari luar Surabaya.

Tidak mudah bagi Idho untuk mengembang­kan Kuymen. Kendala utama terletak pada sumber daya manusia (SDM). Pengerjaan Kuymen 100 persen di-handle oleh Idho. Alhasil, dia kesulitan memproduks­i lebih banyak lagi. ’’Sampai sekarang belum menemukan partner yang cocok untuk diajak kerja sama memproduks­i Kuymen,’’ ungkap pemuda hobi diving itu.

Menghadapi berbagai tantangan yang ada, Idho harus pintarpint­ar melangkah. Salah satu di antaranya, menjalin relasi dalam sebuah usaha. ’’Awal-awal dulu produk Kuymen juga pernah tidak laku di pasaran. Untungnya, saya memiliki banyak teman yang saling membantu mempromosi­kan produk dan bertukar pendapat agar produk Kuymen lebih baik lagi,’’ tuturnya. Teman-teman yang dimaksud Idho adalah Komunitas Surabaya Lettering.

Pada 2018, Idho berencana mengeluark­an lebih banyak lagi produk baru berbahan dasar kayu. Namun, dia akan mengombina­sikan bahan tersebut dengan kain kanvas dan kulit. ’’Kebetulan saat ini juga masih proses kerja sama dengan teman di Jogja. Peminat besarnya dari sana,’’ kata Idho.

 ?? FRIZAL/JAWA POS ??
FRIZAL/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia