Atasi Gangguan Laut, Butuh Armada Ketiga
JAKARTA – TNI-AL terus mendorong pembentukan komando armada kawasan baru. Yakni, komando armada tengah atau biasa disebut armada ketiga.
Meski sudah lama tertunda, TNI-AL optimistis pembentukan armada tersebut bakal terlaksana. Sebagai institusi yang bertugas menjaga kedaulatan wilayah perairan tanah air, matra laut memastikan mereka siap menyesuaikan diri dengan keputusan yang diambil pemerintah.
Kadispenal Laksma TNI Gig J.M. Sipasulta menyatakan, instansinya harus menyesuaikan diri dengan pemerintah lantaran pembentukan armada ketiga bukan perkara mudah. Tak sebatas setuju, pemerintah juga wajib memenuhi seluruh kebutuhan pembentukan armada itu jika sepakat dengan usul TNIAL. ”Akan banyak implikasinya,” ungkapnya kemarin (14/1).
Membangun atau mengembangkan markas untuk armada ketiga adalah salah satunya. Apabila merujuk rencana sebelumnya, pembentukan armada tengah bakal menggeser Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim). ”Markasnya di Tanah Merah, Papua. Itu harus dibangun dari nol,” tutur Gig.
Berkaitan dengan rencana tersebut, pengamat militer Khairul Fahmi menilai pembentukan armada ketiga memang penting. Perubahan yang terjadi selama ini menjadi salah satu alasannya. ”Seiring meningkatnya potensi ancaman dan gangguan keamanan di laut, dua armada dirasa tidak memadai lagi,” ujarnya. Keterangan itu sekaligus menegaskan bahwa Koarmatim dan Koarmabar butuh tambahan tenaga dari komando ketiga.(syn/c17/oki)