Tekuni Panahan, Anak Lebih Fokus
SURABAYA – Olahraga panahan semakin mendapat tempat di masyarakat Indonesia. Sekolah pun berlomba untuk menyediakan ekstrakurikuler memanah. Salah satunya, SD Muhammadiyah 4 Pucang (Mudipat) yang menggelar lomba panahan tingkat nasional kemarin (14/1).
Sepuluh papan dengan tiga sasaran tembak tertempel di tengah lapangan Mudipat. Sementara itu, 30 anak berbaris rapi dengan jarak 5 meter dari sasaran tembak. Fokus. Pandangan tajam diarahkan ke sasaran tembak. Saat dirasa sudah pas, mereka melesatkan anak panah menembus kertas sasaran tembak. ’’Yah kurang pas,” ujar Caesar Failah Asyan saat mengikuti lomba Mudipat National Archery Competition (MNAC) di lapangan Mudipat kemarin.
Siswa kelas IV dari SD Muhammadiyah 3 Tumpang, Malang, itu merupakan satu di antara 110 peserta MNAC. Lomba panahan tersebut merupakan rangkaian milad ke-55. MNAC diikuti 11 kabupaten/kota. Itu merupakan kompetisi panahan pertama yang diadakan Mudipat.
Ada tiga kategori yang dilombakan. Yakni, panahan paralon, standar, dan compound. Tiga kategori itu diikuti siswa minimal kelas III sekolah dasar. Kepala Sekolah Mudipat Edy Susanto menambahkan, panahan sekarang menjadi olahraga yang digandrungi masyarakat. Olahraga yang membutuhkan kefokusan seseorang itu punya banyak manfaat. ’’Panahan kan termasuk olahraga sunah selain berenang dan berkuda,” katanya.
Amar Ahmad Rasyid, yang sudah setahun menekuni ekstrakurikuler memanah, mengatakan telah merasakan manfaatnya. Bocah 8 tahun itu lebih fokus dan tenang sejak mengikuti olahraga panahan. ’’Dulu aktif banget anaknya, sekarang lebih bisa fokus dia,” ujar orang tua Amar, Dermawan Agung.