Progres Tol Pandaan–Malang 42 Persen
Siap Beroperasi Akhir Tahun Ini
JAKARTA – Ruas tol Pandaan–Malang ditargetkan bisa beroperasi akhir tahun ini. Hingga pertengahan Januari 2018, pro- gres proyek pembangunan fisik untuk seluruh seksi gabungan sudah mencapai 42,104 persen
Rampungnya tol Pandaan–Malang dapat mempercepat arus distribusi barang dan jasa serta meningkatkan perekonomian di Jawa Timur.”
DWIMAWAN HERU
AVP Corporate Communication Jasa Marga
”Sedangkan pembebasan lahan sudah merealisasikan 80,60 persen,” tutur AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru kemarin.
Dia menjelaskan, jalan tol sepanjang 38,488 kilometer tersebut dirancang memiliki lima seksi dan akan terhubung dengan ruas Gempol–Pandaan. Beroperasinya tol tersebut akan mengurai simpul kemacetan yang ada di jalan arteri. Selain itu, dapat memangkas waktu tempuh dari Malang menuju Pandaan atau sebaliknya. ”Rampungnya tol Pandaan– Malang dapat mempercepat arus distribusi barang dan jasa serta meningkatkan perekonomian di Jawa Timur,” tambahnya.
Selain mempercepat pembangunan tol Pandaan–Malang, Kementerian PUPR juga mengejar pengerjaan ruas Ngawi–Kertosono dan Solo–Ngawi yang rencananya mulai beroperasi dalam waktu dekat. Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, pengoperasian tol Ngawi– Kertosono masih menunggu jadwal resmi dari presiden. ”Untuk jadwal pastinya belum ada. Kemungkinan akhir Januari atau awal Februari,” tuturnya kepada Jawa Pos kemarin (14/1).
Dari ruas Ngawi–Kertosono sepanjang 87,5 kilometer, yang akan terlebih dahulu dioperasikan adalah Ngawi–Wilangan sepanjang 49,5 kilometer yang dibangun PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ). Mayoritas sahamnya dimiliki PT Jasa Marga. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ruas tol tersebut secara umum sudah siap diresmikan. Progres konstruksinya sudah hampir 100 persen. ”Sudah siap diresmikan. Akan saya laporkan kepada Bapak Presiden,” kata Basuki.
Untuk ruas Wilangan–Kertosono sepanjang 37 kilometer yang dibangun dengan APBN, progres konstruksinya sudah hampir 50 persen dan rencananya mulai beroperasi pada Mei 2018. Para pengguna jalan tol tersebut nanti dikenai tarif Rp 1.200–Rp 1.300 untuk kendaraan golongan satu. Artinya, biaya yang harus dibayar masyarakat berkisar Rp 104.400 hingga Rp 113.100 untuk jarak terjauh.
Ruas Ngawi–Kertosono akan tersambung tol Solo–Ngawi dan Kertosono–Mojokerto–Surabaya. ”Tol trans-Jawa ditargetkan pada akhir 2018 sudah tersambung. Bahkan bisa sampai Probolinggo,” tutur Basuki. Ruas Ngawi–Kertosono memiliki tiga gerbang tol (GT) yang menerapkan sistem transaksi tertutup dan pembayaran tol elektronik atau nontunai. Untuk tol Solo–Ngawi, progres konstruksinya sudah lebih 90 persen. Pekerjaan yang tengah dilakukan adalah penyelesaian jalan layang (overpass). Dari 61 yang dikerjakan, 23 segera diselesaikan, terutama yang dekat dengan permukiman.