Padukan Selera Konsumen MPV-LSUV
Komparasi ”Idola Baru” 7-Seater Kelas Menengah
Produk otomotif dengan konfigurasi 7-seater mendominasi market otomotif Indonesia. Kehadiran duet All New Terios dan Rush serta Mitsubishi Xpander cukup menyita perhatian.
TOYOTADAIHATSU serta Mitsubishi mengklaim bahwa mereka menyasar target yang berbeda. Namun, sulit dibantah bahwa kedatangan produk-produk tersebut tidak berkaitan. Apalagi, beberapa titik temu menegaskan, mereka tengah bersaing.
Dari sisi harga, misalnya. Kisarannya 250 juta. Konsep kendaraan yang dihadirkan juga mengusung perpaduan selera konsumen MPV dan LSUV. Setelah Jawa Pos beberapa kali melakukan test drive produk-produk di atas, terdapat beberapa kesimpulan yang menunjukkan keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Pertama, Daihatsu dan Toyota. Secara overall, perubahan desain berhasil memberikan tampilan yang lebih segar untuk produk Terios-Rush yang tidak mengalami pergantian model selama sepuluh tahun. Jauh lebih mewah daripada seri sebelumnya, tapi di sisi lain juga sedikit mengurangi identitas SUV-nya.
Terios-Rush memiliki sedikit unsur MPV dengan garis bodi yang lebih soft. Tidak kotak-kotak seperti generasi sebelumnya.
Sementara itu, Mitsubishi Xpander menyebut sebagai next generation MPV yang tampilannya justru mengandung unsur SUV. Desain depannya kokoh. Bergaya dynamic shield khas Pajero Sport. Dimensi panjang dan lebarnya sekitar 50 mm jika dibandingkan dengan Terios-Rush.
”Kami memang direction-nya ke sana. Xpander adalah MPV dengan taste SUV. Kami bersaing di segmen yang paling gemuk di Indonesia. Per November tahun lalu, market share kami berada di angka 15 persen,” jelas Direktur Pemasaran PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Irwan Kuncoro.
Bagaimana dengan impresi berkendara dan handling? All New Terios banyak berbenah dan bisa dibilang unggul dari kompetitornya. Tidak ada lagi gejala limbung atau suspensi yang terlalu keras seperti ditemui di generasi lama. Mobil sangat stabil digunakan menikung di kecepatan tinggi.
Di sisi lain, juga cukup empuk saat melintasi jalanan tidak rata. ”Ada perubahan di spring, shock absorber-nya, stabilizer depan bela- kang, dan strukturnya di-improve lebih rigid sehingga body roll-nya lebih baik,” ujar EC Advantage Stage Evaluation Department Test and Validation Division (R&D) Astra Daihatsu Motor Audi Tarantini saat test drive Daihatsu di Padang beberapa waktu lalu.
Untuk performa mesin, All New Terios mengusung mesin berkode 2NR-VE dengan kapasitas 1500 cc Dual VVT-i.
Tenaganya cukup. Ditambah dengan konfigurasi penggerak roda belakang, All New Terios cukup nyaman untuk menaklukkan jalanan naik turun di sekitar Bukit Mina, Padang.
Di sisi lain, Mitsubishi juga membekali Xpander dengan mesin berkapasitas sama, yakni 1500 cc. Respons mesin ditambah posisi menyetir yang dapat diatur leluasa berkat pengaturan teleskopik membuat sensasi menyetir Xpander paling nyaman untuk ukuran MPV.
Bantingan suspensi juga cukup lembut. Namun, tidak ada yang spesial saat digunakan untuk bermanuver di jalanan naik turun.
Mencoba kenyamanan interior, khususnya di baris kedua, All New Terios memiliki leg room dan head room yang cukup. Hanya, jok terasa sedikit pendek sehingga posisi duduk belum bisa dibilang sangat nyaman. Untuk sisi kekedapan kabin, sepenuhnya meningkat signifikan. Noise masih cukup terasa, khususnya saat mobil melaju lebih dari 80 km/jam.
Mitsubishi Xpander sedikit lebih unggul dalam hal itu. Duduk di baris kedua Xpander lebih nyaman. Ketinggian dan lebar jok sangat pas untuk posisi duduk yang nyaman. Ditambah kekedapan kabin yang lebih baik.
Secara keseluruhan, Terios dan Xpander memang memiliki DNA yang berbeda. Terios sebagai LSUV dan Xpander sebagai MPV.