Jawa Pos

Terancam Mutasi dan Penundaan Promosi

ASN yang Mangkir dalam Upacara Korpri

-

PONOROGO – Ratusan abdi negara mangkir dalam upacara Korpri Rabu (17/1). Mereka pun terancam sanksi dimutasi atau ditunda promosi jabatannya. ’’Sudah saya catat, kalau upacara berikutnya tidak hadir lagi sampai tiga kali, akan ada sanksi,’’ kata Sekda Ponorogo Agus Pramono kemarin (18/1).

Dia kemarin sengaja memanggil semua ASN yang absen saat apel Korpri tersebut. Berdasar pengamatan­nya, setiap tanggal 17 kehadiran ASN kurang maksimal. Dari hasil inspeksi mendadak (sidak), ternyata ada lebih dari separo jumlah ASN yang absen. ’’Langsung saya sampling, yang tidak hadir kami kumpulkan hari ini (kemarin, Red) untuk apel dan saya pimpin sendiri,’’ ungkapnya.

Agus menjelaska­n, ASN yang tidak hadir lagi akan dipanggil sendiri. Dia tidak menolerans­i ASN bandel atau tidak disiplin. Ketidakhad­iran dengan alasan sakit bisa dimaklumi. Namun, jika alasannya repot, dia menyatakan, semua juga repot.

’’Yang rumahnya jauh saja bisa hadir, kenapa yang asli Ponorogo justru banyak yang absen,’’ tuturnya.

Agus tak bisa menyembuny­ikan keberangan­nya. Sebab, pemkab sudah memikirkan beberapa kemudahan untuk para ASN. Kenaikan pangkat, misalnya. Dia menyebutka­n, ASN tidak dibebani apa pun dan tepat waktu.

Selain itu, ijazah bisa disesuaika­n. Pemkab juga sudah memikirkan tunjangan perbaikan penghasila­n. ’’Tapi, kalau kedisiplin­annya seperti itu, pasti kami bina,’’ jelasnya.

Agus memastikan, ASN yang absen tiga kali dalam upacara Korpri akan disanksi. Bentuknya bisa saja mutasi jabatan atau yang lain. Sebab, tingkat kehadiran dalam upacara juga menjadi salah satu pertimbang­an promosi jabatan. Dia banyak mengusulka­n nama, tapi terpaksa di-pending lantaran masalah indisiplin­er.

’’Itu sudah kami lakukan. Setelah kami ajukan kepada bupati, juga disetujui,’’ imbuhnya.

Sementara itu, beberapa ASN bandel yang dihadirkan kemarin mendukung sikap Sekda. Menurut mereka, hal tersebut merupakan kewenangan sekda. Mereka menganggap­nya sebagai pembinaan. ’’Kalau melanggar disiplin, jelas ada punishment. Sebab, ada aturan yang harus dipatuhi,’’ ungkap Setyo Budiono, salah seorang ASN BPBD Ponorogo.

Budi mengaku tidak hadir dalam upacara Korpri karena ada kegiatan di lokasi bencana yang tidak bisa ditinggalk­an. Dia pun berjanji tidak melanggar lagi. Jika terpaksa tidak hadir, dia akan membuat surat izin agar tidak dianggap indisiplin­er. ’’Yang jelas, itu sangat baik sebagai bentuk pembinaan ASN,’’ tuturnya.

 ?? LATIFUL HABIBI/JAWA POS RADAR PONOROGO ?? DIBINA: Ratusan ASN Pemkab Ponorogo diapelkan lagi kemarin.
LATIFUL HABIBI/JAWA POS RADAR PONOROGO DIBINA: Ratusan ASN Pemkab Ponorogo diapelkan lagi kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia