Penalti, Panas di Ruang Ganti
PARIS – Neymar Jr pernah mengatakan bahwa salah satu faktor kepindahannya ke PSG adalah ambisi mendapatkan Ballon d’Or. Namun, itu diyakini bukan tujuan utamanya. Ya, dia ingin lebih bebas. Sebab, di Barcelona, ada Lionel Messi yang selalu menjadi superstar. Apalagi, dia datang ke Paris dengan status pemain termahal dunia. Banderolnya EUR 222 juta (setara Rp 3,61 triliun).
Persepsi tersebut semakin kuat saat Les Parisiens menang 8-0 atas Dijon kemarin dini hari. Striker 25 tahun itu memang menjadi man of the match
dengan mencetak 4 gol dan 2 assist. Namun, fans PSG yang hadir di Parc des Princes justru mencemoohnya.
Usut punya usut, Neymar enggan memberikan kesempatan eksekusi penalti yang akhirnya menghasilkan gol pemungkas pada menit ke-83 kepada Edinson Cavani. Padahal, saat itu Neymar sudah mengemas hat-trick.
Cavani sebenarnya hanya butuh satu gol lagi untuk menjadi top scorer sepanjang masa PSG. Sebab, satu golnya pada laga kemarin di menit ke-21 membuatnya menyamai torehan 156 gol Zlatan Ibrahimovic.
Neymar juga langsung ngacir
ke ruang ganti sesaat setelah laga usai, bahkan tidak bersedia menemui awak media. ”Cavani akan memiliki kesempatan lain untuk mencetak lebih banyak gol. Tim ini lebih baik dengan adanya Neymar. Ya, semua hasil dan statistik positif selama ini adalah hasil kerja sama tim,” ujar pelatih PSG Unai Emery kepada L’Equipe.
Pernyataanpelatihberkebangsaan Spanyol itu memangbenar.Namun,apalah artinyahasilpositifbilatidak diiringi dengan keharmonisanruangganti.Neymar dan Cavani sempat berebut sebagai eksekutor penalti saat PSG menang 2-0 atas Olympique Lyon (17/9/2017).
Kapten Thiago Silva menolak anggapan bahwa cemoohan membuat Neymar down. Neymar hanya shock, tetapi tidak sampai marah atau menaruh dendam kepada suporter.
”Memang ada beberapa suporter yang menyerangnya. Namun, yang terpenting adalah kemenangan tim,” kata mantan bek AC Milan itu. ”Untuk Cavani, dia pasti akan memecahkan rekor tersebut,” lanjut Silva.