Bappeko Pelajari Kemampuan Bayar Tiket Trem
Menunggu Realisasi Proyek Angkutan Masal
SURABAYA – Rencana pemkot memulai pembangunan trem pada 2017 belum terealisasi. Sejauh ini, mereka masih melanjutkan studi untuk beberapa poin sebelum memulai pembangunan.
Sesuai tender tahap awal, rel yang akan dikerjakan kali pertama adalah Joyoboyo sampai Jembatan Merah untuk dua arah. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji menuturkan bahwa rencana rute lainnya masih sama seperti dulu. ”Karena alokasi APBN saat itu yang dijanjikan tidak jadi cair,” jelasnya.
Pemkot juga memutuskan pembangunan trem tidak bisa hanya dipenuhi dari kantong sendiri. Mereka perlu mempersiapkan tawaran kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) untuk merealisasikan trem. Sebenarnya, studi sudah pernah dibuat. Namun, Agus menyatakan perlu ada revisi dan review studistudi terdahulu.
Sementara ini, pemkot masih melakukan review sejumlah studi penunjang. Agus menjelaskan, studi-studi tersebut, antara lain, studi kemampuan dan kemauan penumpang membayar tiket.
Mereka juga perlu mendalami studi tentang demand penumpang yang akan disesuaikan dengan fasilitas trem dan perkiraan jumlah penumpang dalam sekali perjalanan. ”Hampir semua studi direvisi,” lanjutnya.
Studi-studi itu akan digunakan sebagai penunjang untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini. Proyek yang sudah direncanakan bertahun-tahun itu tentu harus mengalami sedikit perubahan di beberapa aspek mengingat perilaku warga Surabaya juga terus berubah. ”Hasil studi ini sebagai bahan untuk membuat dokumen tender KPBU,” jelasnya.