Keluhkan Kualitas Beras OP
Pasar Murah Pemkot di Kecamatan Padat Penduduk
SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berusaha menurunkan harga bahan pokok dengan penyelenggaraan pasar murah atau operasi pasar (OP). Terutama di kecamatan-kecamatan yang padat penduduk. Sayangnya, beberapa warga malah resah. Kualitas bahan pokok yang disediakan oleh Pemkot Surabaya dinilai kurang.
Salah satunya terlihat di Kecamatan Jambangan. Pasar murah di Kelurahan Pagesangan itu kemarin (18/1) diserbu warga sejak pukul 08.00. Mereka membeli komoditas sesuai kebutuhan masing-masing. Ada yang membeli bahan pokok dengan satuan kilogram (kg). Ada pula yang langsung memborong sekaligus. Sampai pukul 10.00, bahan pokok ludes terjual.
Utami, misalnya. Dia membeli 10 kg gula, 6 liter minyak, dan 2 sak (10 kg) beras. ”Mumpung murah. Untuk persediaan seminggu ke depan,” jelasnya.
Utami senang karena adanya pasar murah tersebut membantunya memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, dia berharap kualitas komoditas selalu ditingkatkan. Dia pernah membeli barang serupa. ”Tapi, kualitasnya jelek dibandingkan saat beli di pasar,” katanya. Beras, misalnya. Dari penampilan saja, kualitasnya sudah terlihat. Banyak biji beras yang patah. Belum lagi, setelah beras dimasak, rasanya tidak seenak biasanya.
Sama halnya yang diungkapkan oleh Indun Tarwati. Perempuan 42 tahun itu membeli 2 kg gula dan 2 liter minyak. ”Lebih murah, selisih bisa sampai Rp 1.000,” ungkapnya. Indun memang tidak membeli beras. Selain stok beras di rumahnya masih tersedia, dia lebih suka membeli beras di pasar. ”Keluarga lebih suka kalau saya beli yang di pasar,” jelas Indun.
Begitu juga pendapat Fikria. Dia memborong 5 kg beras kemarin. Dia juga berharap kualitas beras yang dijual di pasar murah termasuk bagus. Beberapa kali membeli di pasar murah, dia pernah memiliki pengalaman buruk.
”Pernah dapat beras yang kurang bagus,” ujar Fikria. Beras yang dijual di pasar murah memang lebih miring, tetapi dia tetap ingin kualitasnya juga bagus. Karena itu, dia memilah-milah betul saat akan membeli beras kemarin. Dia perhatikan dengan seksama dan bertanya kepada petugas yang menjaga pasar murah di Kecamatan Jambangan.
Sementara itu, Andre Sukaputra, petugas pasar murah, mengungkapkan bahwa komoditas gula dan telur ayam paling cepat laku ketimbang komoditas lainnya. Selain promosi, pelayanan yang ramah dirasa penting. ”Kami menjelaskan detail kalau ada warga yang komplain maupun tanyatanya. Misalnya, tanya komoditas ini dari mana,” katanya.
Di pasar murah, ada 6 komoditas yang dijual. Yakni, beras (Rp 47 ribu untuk 5 kg), minyak goreng (Rp 11 ribu per liter), gula (Rp 10.500 per kg), telur ayam (Rp 21 ribu per kg), bawang putih (Rp 4 ribu per 250 gram), dan daging (Rp 43 ribu per ½ kg).