Bikin Tempe 500 Meter di Mal
SURABAYA – Tempe bukanlah barang asing bagi sebagian besar warga Surabaya. Tapi, itu bakal jadi kesempatan langka kala makanan berbahan dasar kedelai itu memiliki panjang 500 meter. Bahkan, seluruh proses pembuatannya dilakukan di dalam mal.
Komunitas Health Environment Lifestyle Vegan (Helvi) mengundang para pembuat tempe dari Tenggilis Mulya untuk mempraktikkan cara membuat tempe di Convention and Exhibition Hall Grand City kemarin. Pembuatan tempe itu merupakan bagian dari rangkaian acara yang bertajuk Vegan Kingdom.
Tidak main-main, mereka menyiapkan 300 kilogram kedelai. Kedelaikedelai itu dikemas di dalam sebuah plastik berukuran 5 meter. Mereka memang sengaja tidak langsung mengemas kedelai tersebut dalam plastik ukuran 500 meter. Tujuannya mempermudah pekerjaan. Ada lima orang yang membuat tempe itu.
Ada beberapa hal yang harus diper- hatikan dalam pembuatan tempe. Salah satunya, temperatur di dalam ruangan harus hangat. Dengan demikian, bakteri yang mereka sebar di kedelai bisa berubah menjadi jamur. Jika temperatur ruangan terlalu dingin, bakteri tersebut tidak akan bereaksi. Malah bisa mati karena suhu yang terlalu rendah. ”Biasanya kalau temperaturnya dingin, kami tutup dengan kain atau terpal,” ujar Giarno, salah seorang pembuat tempe.
Dalam semalam, tempe itu sudah bisa dinikmati. Terutama jika tempe dibuat pada siang dan sore. Paginya, tempe-tempe tersebut bisa langsung dikemas untuk dijual atau diolah untuk langsung dinikmati. ”Tidak sampai 48 jam kok, nanti malam juga sudah jadi tempenya,” tambah Sutaji, pembuat tempe lainnya.
Nanti tempe-tempe itu disebarkan dan disumbangkan kepada para pegiat vegetarian di Surabaya. Komunitas tersebut bernama IVS (Indonesia Vegetarian Society).