Bangun Long Storage di Wonoayu
SIDOARJO – Harapan legislatif agar pemkab membangun embung di wilayah tengah, atau Sukodono dan Wonoayu, direspons positif. Pemkab melalui dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) berencana membangun sarana untuk menangani banjir dan pengairan di wilayah tersebut.
Namun, bentuknya bukan embung. Melainkan long storage. Lokasinya berada di Kecamatan Wonoayu. Kepala PUPR Sidoarjo Sigit Setyawan mengatakan, long storage dibangun di Sungai Bader. Panjang long storage mencapai 1.730 meter. ”Kalau long storage, kami tak perlu membebaskan lahan. Jadi, lebih efektif dan minim biaya daripada membuat embung yang membutuhkan lahan luas,” jelasnya.
Sigit melanjutkan, long storage berfungsi mengurangi genangan di pusat kota. Salah satunya, di kawasan Sidokare. Tahun lalu, wilayah yang berada di pusat kota itu menjadi langganan banjir.
Ketinggiannya mencapai 30 sentimeter. Banjir merendam jalan serta permukiman. ”Genangan air tersebut disebabkan luapan air Sungai Sidokare,” katanya.
Dari penelusuran dinas PUPR, aliran air Sungai Sidokare berasal dari Sungai Bader. Jika Sungai Bader bisa menampung dan menahan air, genangan air di Sidokare bisa dikurangi.
Untuk tahap pertama, ujar Sigit, akan dilakukan pengerukan. Kemudian dilanjut dengan memperbaiki plengsengan sungai. Plengsengan yang awalnya dari tanah akan dicor. Juga dipasang membran di dalam sungai sebagai penahan air.
Mantan kepala dinas kebersihan dan pertamanan (DKP) itu menguraikan, long storage tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpan air. Tetapi juga bisa meningkatkan produktivitas pertanian di Wonoayu.
Ketika musim kemarau, air bisa digunakan mengaliri persawahan. ”Bisa mengaliri 20 hektare lahan sawah,” terangnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, dinas PUPR membutuhkan dana Rp 4 miliar. Perinciannya, Rp 1 miliar akan dibangun pemkab dan sisanya bantuan dari pihak ketiga.
Sigit menuturkan, dalam forum citynet di Colombo, Sri Lanka, akhir tahun lalu, pihaknya sudah memaparkan konsep pembangunan long storage. ”Mudahmudahan kami dapat bantuan,” harap Sigit.
Mengaliri 20 ha sawah