Proyek KA Semicepat Bisa Molor
Untuk Rute Jakarta–Surabaya
BOGOR – Negosiasi mengenai kelanjutan proyek kereta api (KA) semicepat Jakarta–Surabaya berlanjut. Presiden Jokowi menerima Toshihiro Nikai, utusan khusus PM Jepang, di Istana Bogor kemarin (19/1). Dalam pertemuan tersebut, ada permintaan feasibility study (FS) ulang agar Indonesia bisa mencari celah untuk menekan biaya pembangunan, khususnya dalam penggunaan teknologinya.
Setelah pertemuan dengan Toshihiro, Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa target proyek itu adalah memangkas waktu tempuh Jakarta– Surabaya menjadi kurang dari enam jam. Tepatnya, 5,5 jam. Dengan demikian, diharapkan jumlah perjalanan per hari bisa meningkat menjadi empat kali. Saat ini KA Argo Bromo Anggrek membawa penumpang dalam waktu 9 jam, 2 kali sehari.
Kemudian, Indonesia sudah dipastikan bakal menggunakan tipe rel narrow-gauge yang lebarnya 1.067 mm. Sebab, hampir seluruh jalur KA di Indonesia menggunakan tipe rel tersebut. ’’Katakanlah kalau kita pakai narrow-gauge, kita bangun sampai Semarang, setelah itu jalur Semarang–Solo, Semarang– Surabaya tetap bisa menggunakan itu (rel existing),’’ terangnya.
Meski demikian, sistem narrowgauge itu tetap akan dikombinasikan dengan rel elevated di beberapa titik. ’’Tapi, yang elevated itu di kota-kota aja,’’ lanjutnya.
Pemerintah tidak akan memaksakan proyek KA semicepat dimulai tahun ini. Meski, FS ulang ditargetkan selesai Maret mendatang. Bila tidak memungkinkan, bisa diundur 2019. ’’Sebenarnya kita prefer tahun ini. Tapi, kalau tahun ini, saya takutnya kita nggak teliti dalam mendapatkan teknologi dan harga,’’ tambahnya. Yang jelas, proyek KA semicepat sudah pasti bakal dikerjasamakan dengan Jepang.