Dinding Kalisosok Tak Lagi Cantik
SURABAYA – Rupa bangunan cagar budaya Penjara Kalisosok berubah. Warna-warni mural di tembok menghilang. Kini, dinding pagar penjara bercat putih polos. Sepi.
Dulu, upaya mempercantik tembok Kalisosok digagas manajemen House of Sampoerna (HOS). Ada 180 meter tembok yang dihiasi berbagai gambar menarik. Bahkan, sempat ada perlombaan menggambar di lokasi tersebut.
’’Kontrak kami memakai sudah habis. Makanya, kami memutihkannya kembali,’’ ungkap Manajer Museum dan Marketing HOS Rani Anggraini kemarin (19/1). Menurut dia, belum ada rencana untuk memakai tembok Kalisosok lagi. Termasuk kegiatan menggambar di dinding pagar. Sementara, tembok dibiarkan bercat putih.
Sebagian warga menyesalkan perubahan wajah tembok itu. Misalnya, Wahyuni, warga Jalan Kalisosok. Gadis 19 tahun tersebut mengaku sering berfoto dengan latar belakang pagar bekas penjara itu ketika mural masih melekat. Dia datang bersama teman-temannya. ’’Inginnya sih dipercantik lagi. Jadi, tak sepi,’’ kata Wahyuni.
Penjara Kalisosok merupakan salah satu cagar budaya di Kecamatan Krembangan. Penjara di Jalan Kasuari tersebut dibangun pada September 1808. Banyak cerita yang muncul di dalamnya. Kini, kondisinya semakin sepi. Berdasar informasi, sebagian bangunan difungsikan untuk kos-kosan.
Pendiri Komunitas Roodeburg Ady Setiawan menjelaskan, Penjara Kalisosok menyimpan banyak cerita. Masyarakat Surabaya perlu mengenalnya secara mendalam. Termasuk generasi muda. ’’Tidak hanya mengubah wajah. Kegiatan di lokasi juga sangat penting,’’ ucapnya.