Dava Perlu Ditangani Tim Khusus
SIDOARJO – Orang tua Dava Andhika Putra, bocah omphalocele, Andi-Mike Hermawati, sudah pasrah dengan kondisi anak sulungnya tersebut. Mereka tetap memilih berobat alternatif dan merawat Dava di rumah. ’’Saya masih mau berikhtiar dengan pengobatan alternatif saja. Sebab, Dava sudah banyak perubahan,’’ kata Andi saat ditemui di rumahnya kemarin (19/1).
Namun, laki-laki 37 tahun itu tidak menolak ketika tim RSU Rahman Rahim (RR) datang memeriksa Dava. Tadi sore, dr Ricky Wibowo SpB FINACS bersama Direktur RSU RR dr Rendra Eko Febrianto kembali menemui Dava. ’’Ini hanya melihat kondisi terkini. Semalam (Kamis malam, Red), saya juga sudah memeriksanya,’’ kata Ricky.
Tim telah membawa peralatan untuk merawat perut Dava. Salah satunya, memasang skin barrier. ”Agar isi dari usus yang bocor tersebut tidak mengiritasi kulit sekitarnya,” jelas Ricky. Saat itu Dava sempat rewel. Dia ingin ibunya yang membersihkan dan menutup perutnya seperti biasa. Akhirnya, skin barrier urung dipasang. Dokter spesialis bedah tersebut hanya memeriksa lukanya untuk memastikan tidak ada infeksi. Kemudian, perut bocah 12 tahun tersebut ditutup kembali dengan kasa dan kapas.
Ricky menyatakan, penanganan Dava dinilai telah sesuai prosedur. Termasuk dalam hal pembedahan. Operasinya pun Direktur RSU Rahman Rahim
disebut berhasil. Hanya, untuk setiap tindakan pembedahan, pasti ada risikonya. ”Dava ini yang termasuk mengalami risiko tersebut,” ucapnya.
Kondisi Dava, menurut Ricky, termasuk jarang. Sebab, kelainan omphalocele sudah kompleks. Beberapa bagian usus jebol. Itu yang membuat tubuh Dava kurus. Saat ditimbang kemarin, berat badan Dava hanya 20 kilogram. Padahal, untuk anak seusia dia, bobot tubuhnya seharusnya 35–40 kilogram. ’’Sebab, makanan tidak terserap optimal. Banyak nutrisi yang keluar dari usus,’’ jelasnya.
Karena itu, saat ini tim fokus memperbaiki gizi Dava. Perbaikan gizi terhadap Dava tidak bisa dilakukan bersamaan. Harus satu per satu. ”Kondisi seperti ini tidak sehari-dua hari. Sudah hampir 12 tahun,” ucapnya.
Kami juga sudah berkomunikasi dengan tim RSUD dr Soetomo. Sebab, kasus Dava ini terbilang kompleks dan sulit.”
DR RENDRA EKO
Dokter Rendra menjelaskan bahwa pihaknya akan tetap memantau kondisi Dava. Sebab, Dava tidak bisa ditangani oleh seorang dokter saja, tetapi melalui tim. Yakni, terdiri atas dokter bedah, anak, ahli gizi, dan rehabilitasi medik. Termasuk psikiatri untuk terus menumbuhkan semangat Dava. ’’Kami juga sudah berkomunikasi dengan tim RSUD dr Soetomo. Sebab, kasus Dava ini terbilang kompleks dan sulit,’’ katanya.
Lagi-lagi, Rendra meminta Andi membawa Dava ke RSU RR. Sebab, Dava hanya bisa ditangani secara optimal di rumah sakit. ”Kami bersedia menangani Dava. Namun, masih menunggu keputusan keluarga,” ujarnya.