Varises Bisa Menurun
SURABAYA – Varises menjadi salah satu penyakit yang sering terjadi di masyarakat. Sayang, karena dianggap tidak berbahaya, banyak orang sering mengabaikannya. Jika datang ke dokter pun, biasanya pasien sudah dalam keadaan parah.
’’Varises ini bisa menurun. Kalau orang tua varises, potensi anak untuk mengalami hal yang sama adalah 80 persen,” ujar dokter Niko Azhari Hidayat SpBTKV dalam acara Varises USG Diagnostic and Early Treatment Workshop di Rumah Sakit Universitas Airlangga kemarin (20/1).
Jika tidak ada riwayat keluarga, risiko terjadinya varises turun hingga 20 persen. Faktor lain yang menjadi pemicu adalah berdiri terlalu lama dan sering. Hal tersebut membuat darah yang ada di vena sulit kembali ke jantung. Selain itu, usia, perubahan hormon, kehamilan, dan penggunaan kontrasepsi hormonal bisa menjadi pemicu penyakit tersebut.
’’Untuk deteksi dini, bisa menggunakan ultrasonografi (USG). Nanti bisa dilihat sudah seberapa parah stadiumnya,” lanjut Niko.
Dengan pemeriksaan tersebut, dokter bisa mengambil tindakan dengan lebih pasti. Jika masih ringan, cukup penggunaan stocking varises. Bebat kompresi biasanya juga dianjurkan. Selain itu, bisa melakukan injeksi skleroterapi. Yakni, menyuntikkan larutan tertentu yang membuat vena tidak lagi membengkak.
Gejala varises sendiri biasanya dimulai dengan kaki yang terasa pegal. Namun, gejala tersebut sering tidak dirasakan. Selain itu, pembuluh darah biasanya akan tampak berwarna biru hingga muncul benjolan yang mengganggu penampilan.