Dua Jalan Provinsi Terisolasi
Buka Tutup Jalur Pacitan– Ponorogo–Wonogiri
PACITAN – Jalur utama Pacitan–Ponorogo di Km 27 tertutup longsoran tebing setinggi 50 meter kemarin (26/1). Urukan material batu bercampur tanah dan pohon di Desa Ngreco, Kecamatan Tegalombo, Pacitan, itu melumpuhkan arus lalu lintas di jalan nasional tersebut. ’’Saat itu hujan dan angin kencang sekali. Beruntung tidak ada pengendara yang melintas,’’ tutur Purwanto terkait guguran material bukit yang berlangsung Jumat dini hari (25/1).
Menurut warga setempat itu, longsor mengakibatkan arus lalu lintas tersendat hingga menimbulkan kemacetan panjang. Kendaraan sampai mengular hingga setengah kilometer. ’’Setiap hujan lebat bibir tebing persis di tepi jalan sering longsor,’’ ungkapnya.
Kemacetan baru terurai setelah UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Jatim mengerahkan satu unit alat berat ke lokasi. Meski begitu, arus tidak cepat kembali normal dan tetap diberlakukan sistem buka tutup. ’’Sampai material long- sor selesai dibersihkan,’ lanjutnya.
Selain di Ngreco, longsor melanda Jetis Lor, Nawangan. Insiden itu juga mengisolasi separo badan jalan penghubung antara Pacitan dan Wonogiri.
Arus lalu lintas juga sedikit terhambat. Pengguna jalan pun harus mengurangi kecepatan ketika melewati titik kejadian. Sejumlah lokasi di jalan raya Pacitan–Ponorogo memang rawan longsor. Mulai Desa Gegeran, Kecamatan Arjosari, hingga Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo. Bahkan, mereka menemukan banyak tebing di sejumlah lokasi yang mulai retak.
’’Kondisi tebing masih labil pasca dilanda longsor beberapa hari lalu,’’ tambah Kasi Jalan dan Jembatan UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan DPU Jatim Budi Harisantoso.
Saat ini DPU Jatim telah mengerahkan alat berat ke setiap lokasi longsor. ’’Dari empat unit yang dimiliki, dua disiagakan di Nawangan. Dua lainnya ditaruh di Kedungbendo dan Ngreco,’’ katanya.