Jawa Pos

RS Sebut Tidak Ada Koordinasi

Soal Kaburnya Sanusi, Tersangka Kecelakaan Wiyung

-

SURABAYA – Terkait kaburnya Sanusi, tersangka kecelakaan karambol di Wiyung, masih belum ada titik terang. Hingga kemarin (26/1), upaya pihak kepolisian untuk mencari tersangka belum berbuah hasil.

Kapolsek Wiyung Kompol M. Rasyad Abdul Muid menyatakan, timnya mendatangi rumah salah seorang keluarga Sanusi. ’’Terakhir kami cek di Kenjeran, tapi belum ditemukan,’’ ujarnya.

Sanusi diburu petugas karena terbukti memiliki sepoket sabusabu yang ditemukan di dalam Grand Livina abu-abu yang menabrak 11 kendaraan pada Selasa (23/1). Berdasar keterangan Dovir, tersangka lain yang ditahan di Mapolsek Wiyung, sabu-sabu tersebut merupakan milik Sanusi. Keduanya menggunaka­n barang haram itu di Bangkalan, Madura, sebelum terjadi kecelakaan. ’’Cepat atau lambat pasti ditemukan,’’ kata ayah tiga anak tersebut.

Sementara itu, pihak RS Bhakti Dharma Husada (BDH), Benowo, merasa tidak pernah dilibatkan atau diberi informasi terkait Sanusi. Jadi, pihak rumah sakit memperbole­hkan Sanusi keluar dari RS tersebut.

Kepala Ruang IGD RS Bhakti Dharma Husada (BDH) Chandra Hadi Santoso menerangka­n, Sanusi masuk ke ruang IGD Selasa pukul 19.30. Berdasar keterangan­nya, tidak ada polisi yang menemani saat itu. Sanusi diantar Tim Gerak Cepat Pemkot Surabaya yang bisa dihubungi di 112. ’’Ada tiga orang yang mengantar,’’ ucap Chandra.

Dia menambahka­n, petugas langsung bergerak cepat begitu menerima Sanusi. Mereka melakukan pemeriksaa­n fisik dan diagnosis. ’’Sampai akhirnya selesai pukul 23.00,’’ katanya.

Dari hasil pemeriksaa­n tersebut, petugas menyaranka­n Sanusi agar diperiksa dan dirawat di poli THT. Namun, dia menolak. Dia malah menelepon seseorang. Sanusi kemudian dijemput orang yang mengaku keluargany­a pada Rabu (24/1) pukul 01.00. ’’Karena hanya mengalami luka di hidung dan tidak darurat, bukan kriteria emergency, kami izinkan pulang,’’ tutur Chandra.

Chandra tidak tahu bahwa Sanusi tersangka kecelakaan. Karena itu, pihak RS mengizinka­nnya pulang. ’’Apalagi tidak ada polisi yang jaga,’’ paparnya.

Selang beberapa jam setelah keluar dari RS, polisi datang. Ketika itu pihak rumah sakit baru mengetahui bahwa Sanusi adalah tersangka. ’’Nggak ada koordinasi sama sekali dari kepolisian,’’ ucap Chandra.Sementara itu, Dovir kemarin dijenguk pihak keluarga.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia