Tingkatkan Kapasitas Rumah Pompa Kalisari
Untuk Mengurangi Luberan Kali Sutorejo
SURABAYA – Intensitas hujan tinggi di Surabaya. Rumah pompa berperan penting bagi Surabaya. Untuk memaksimalkan penyedotan air, pemkot menambah kapasitas rumah pompa. Salah satu di antaranya, rumah pompa Kalisari.
Rumah pompa di wilayah Kecamatan Mulyorejo itu merupakan pembuangan terakhir menuju laut. Daya sedot tinggi sangat dibutuhkan untuk menghindarkan genangan di kawasan timur Surabaya .
Satu operator rumah pompa Kalisari Sumitro mengatakan, satu unit mesin penyedot air baru dengan kapasitas 3 meter kubik per detik bakal dipasang. ’’Alat itu menggantikan yang memiliki kemampuan sedot 1,5 meter kubik per detik,’’ tuturnya.
Pemkot telah menganggarkan dana Rp 3,2 miliar untuk membeli pompa baru. Saat ini memasuki tahap lelang. Rencananya, Maret pemasangan alat anyar tersebut. Tambahan mesin penyedot air membuat kapasitas rumah pompa Kalisari menjadi 10 meter kubik per detik.
Saat ini rumah pompa Kalisari memiliki enam unit. Dua unit untuk pembuangan lumpur dan empat unit yang lain berfungsi menyedot air. Perinciannya, satu unit berkapasitas 3 meter kubik per detik dua mesin berkemampuan sedot 2 meter kubik per detik, dan satu unit 1,5 meter kubik per detik. Dengan kapasitas total 8,5 meter kubik per detik, rumah pompa Kalisari sering kewalahan. ’’Kalau hujan deras, yang pasti semua pompa nyedot, tutur Sumitro.
Sumitro mengatakan, setiap hari dua penyedot lumpur juga beroperasi. Itu untuk berjagajaga jika kiriman air datang. Apalagi, batas aman air 200 sentimeter dari garis dasar sungai. Jika air tidak bisa ditahan di bawah level tersebut, beberapa wilayah bakal tergenang. Belum lagi saat pembuangan air berbarengan dengan laut pasang. ’’Pompanya kewalahan buat buang karena tertahan oleh air pasang,’’ katanya.
Rumah pompa Kalisari menampung kiriman air dari beberapa wilayah. Di antaranya, kawasan Mulyosari, Dharmahusada, Dharmawangsa, dan Kertajaya. Saluran utama tersebut tersambung mulai wilayah Pacar Keling hingga Sutorejo dan berakhir di Kalisari.
Setelah penambahan pompa, kebutuhan listrik yang menjadi kendala. Daya listrik yang ada hanya bisa menanggung tiga pompa banjir beroperasi bersamaan. ’’Sekarang ada genset yang stand by untuk berjaga-jaga jika listrik padam atau terjadi masalah,’’ ucapnya.
Camat Mulyorejo Sair mengatakan, penambahan kapasitas sangat berpengaruh ke wilayahnya. Khususnya, Kali Kepiting ke arah sering terjadi luapan. Sebab, rumah pompa itu menjadi tumpuan mengurangi luberan dari Kali Sutorejo. ’’Penambahan pompa tentu akan lebih cepat mengurangi luapan air,’’ ujarnya.