Suling Air dan Saling Berbagi
SAAT Gubernur Helen Zille fokus pada penghematan air, sebagian kalangan memikirkan cara lain untuk menghindari day zero. Ya, menghindari. Bukan menghadapi day zero seperti yang diajarkan Zille. Mereka berusaha mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat dengan mencari sumber lain.
Salah satu yang digagas adalah desalinasi atau menyuling air laut menjadi air tawar. Setidaknya, itu yang diyakini Magda Wierzycka. Rabu (24/1) dia mengkritik Ketua Partai Aliansi Demokratik (Democratic Alliance alias DA) Mmusi Maimane yang menyatakan bahwa desalinasi adalah solusi yang tidak mungkin. Sebab, biayanya terlalu mahal.
”Tolong berhentilah berbohong,” cuit Wierzycka kepada Maimane sebagaimana dilansir Times Live. Pebisnis itu menyatakan bahwa pemerintah pasti mampu membiayai desalinasi jika seluruh pejabatnya jujur.
Sementara itu, perdebatan Wierzycka dan Maimane membuat jagat Twitter panas, Helen Zille mengajak sang pebisnis berdebat terbuka tentang krisis air di Cape Town. Itu setelah Wierzycka minta penjelasan dari pemerintah soal day zero dan kebijakan yang bikin masyarakat panik. ”Akan lebih baik jika semuanya kita paparkan secara terbuka agar publik mendapatkan jawaban,” cuit Zille.
Kemarin (27/1) The Telegraph menuliskan bahwa desalinasi bukan hanya mahal dan butuh proses lama. Tapi, di Cape Town, desalinasi juga tidak akan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat terhadap air bersih.
Sebab, air hasil desalinasi tetap tidak akan bisa dikonsumsi. ”Seluruh saluran air di Cape Town bermuara ke laut. Maka, hasil sulingan air laut tidak bisa diminum. Tidak layak,” kata seorang pejabat Cape Town.
Sementara itu, World Wild Life (WWF) mengimbau pemerintah Afsel untuk menerapkan kebijakan berbagi air. ”Setiap rumah tangga yang kelebihan air harus rela berbagi dengan sesama yang membutuhkan,” terang WWF seperti dilansir situs ENCA.