Tingkatkan Kerja Sama Dagang
Jokowi Bahas Palestina ketika Bertemu PM Pakistan
ISLAMABAD – Konflik Palestina dibahas dalam pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri (PM) Pakistan Shahid Khaqan Abbasi. Jokowi berharap, berkunjung ke negara mana pun, PM Abbasi bisa membawa isu kemerdekaan Palestina agar terus didukung demi kemanusiaan dan keadilan.
Jokowi menuturkan, Indonesia dan Pakistan adalah negara yang menjadi inisiator Konferensi Asia-Afrika (KAA). Kedua negara juga konsisten membantu perjuangan rakyat Palestina di berbagai forum. ”Saya yakin, kesamaan visi ini dapat dikembangkan menjadi kerja sama di berbagai bidang,” ucap Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan PM Abbasi di Islamabad kemarin (27/1).
Selain isu kemerdekaan Palestina, dibahas pula kerja sama ekonomi dan hubungan antarmasyarakat. Nilai total perdagangan Indonesia-Palestina setelah implementasi preferential trade agreement (PTA) meningkat signifikan sejak 2013. Pada 2016, nilainya mencapai USD 2,1 miliar atau tumbuh 8,9 persen per tahun.
Di sektor perdagangan, Jokowi menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman dalam promosi dagang bersama. Di bidang investasi, ada pembentukan joint venture penyimpanan dan pengolahan minyak kelapa sawit di Port of Qasim, Karachi. ”Kerja sama ini akan dapat menjadikan Pakistan sentra perdagangan kelapa sawit dan olahannya di kawasan Asia Selatan dan Tengah,” ucap Jokowi.
Selain itu, ada penandatanganan intergovernmental agreement oleh menteri energi kedua negara. Indonesia akan mengekspor LNG ke Pakistan selama 10 tahun dengan opsi tambahan 5 tahun. Per tahun LNG yang diekspor sebesar 1,5 juta ton.
Selain itu, dalam pertemuan bisnis pada Jumat (26/1), diperoleh nilai transaksi USD 115 juta dari peningkatan perdagangan di bidang kelapa sawit, batu bara, kakao, kopi, teh, dan lainlain.