Gempa Susulan Mulai Reda
Selatan Banten Berangsur Tenang
JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) optimistis sesar selatan Banten yang aktif sejak gempa berkekuatan 6,1 skala Richter (SR) pada Selasa (23/1) telah berangsurangsur tenang. Hasil monitoring BMKG sampai kemarin (27/1), aktivitas gempa susulan sudah mencapai 58 kali.
’’Gempa susulan terakhir terjadi pada Jumat (26/1) pukul 21.43 WIB dengan kekuatan magnitudo 2,5 SR,” kata Kepala Bidang Gempa Bumi dan Informasi Dini Tsunami BMKG Daryono kemarin (27/1). Sampai Sabtu malam, belum terekam ada gempa susulan yang terjadi di Banten Selatan. Tren peluruhan gempa 35 kali pada Selasa, 15 kali pada Rabu, serta masing-masing di bawah 5 kali pada Kamis dan Jumat. ’’Frekuensi kejadiannya sudah menurun drastis,” katanya.
Meski demikian, kekuatan gempa susulan tampak fluktuatif. Kadang naik, kadang turun. Tetapi, secara umum, polanya sudah melemah. ’’Diperkirakan sekitar seminggu ke depan aktivitas gempa susulan akan berakhir,” lanjutnya. Menurut dia, masyarakat tidak perlu khawatir. Gempa susulan lazim terjadi di setiap waktu pasca terjadinya gempa besar. Gempa susulan memiliki karakteristik kekuatannya kecil dan tidak membahayakan.
Malahan, gempa susulan sebaiknya harus terjadi agar akumulasi energi yang tersisa di sekitar pusat gempa segera habis sehingga kondisi menjadi normal kembali. Melihat tren data gempa susulan yang ada, Daryono optimistis tampak sangat kecil kemungkinan terjadi gempa susulan yang lebih besar.