Ada Kejahatan, Tinggal Pencet Tombol
Dishub Pasang Tiang Halo Darurat
SURABAYA – Layanan tanggap darurat 112 kini tidak hanya bisa diakses melalui telepon. Saat ini pemkot menyediakan tiang halo darurat yang terhubung dengan Command Center 112 (CC112). Diharapkan, warga yang tidak membawa telepon genggam tetap dapat melaporkan peristiwa penjambretan, kecelakaan, atau bencana yang dialami.
”Ini bentuk keprihatinan Bu Wali (Tri Rismaharini, Red) atas kejahatan di jalanan. Kalau tas dan HP-nya kena jambret, mau lapor ke mana?” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Irvan Wahyudrajad kemarin (27/1). Dishub masih menguji coba dua alat yang diletakkan di middle east ring road (MERR) dan Jalan Dupak itu.
Umumnya, alat tersebut dinamai panic button. Namun, pemkot enggan memakai istilah tersebut dan lebih memilih istilah halo darurat. Alasannya, situasi emergency tidak harus disikapi dengan panik.
Irvan menerangkan bahwa saat ini ada dua alat yang ditancapkan di MERR dan Jalan Dupak di dekat pasar loak. Lokasi tersebut dipilih karena sering terjadi tindak kejahatan di jalan itu. Tiang-tiang tersebut bakal disebar di berbagai titik yang dinilai pihak kepolisian rawan terjadi tindak kriminalitas.
Dia memaparkan, alat itu banyak digunakan pihak perbankan. Menurut dia, keberadaan alat tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya tindak kejahatan. Karena itu, rencananya, penambahan titik disebar di kawasan permukiman. Alat yang dimiliki Surabaya dilengkapi panel surya dan kamera CCTV.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya Vinsensius mengapresiasi upaya pemkot. Dia sepakat apabila titik-titik tiang disebar di seluruh kota. Terutama di wilayah padat penduduk. ”Ini bentuk ajakan pemkot kepada warga untuk berpartisipasi melaporkan kejadian darurat,” ujarnya.
Namun, belum banyak yang mengetahui rencana itu. Salah satunya adalah Ahmad Rozalin yang tinggal tidak jauh dari tiang halo darurat di Jalan Dupak. ”Tapi, apa fungsinya saya belum tahu,” tuturnya.
Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser menyampaikan, keberadaan alat tersebut memang belum disosialisasikan. Rencananya, Wali Kota Tri Rismaharini menerangkan sendiri keberadaan alat tersebut besok (29/1).