Diabetes Tetap Bisa Makan Nikmat
Bikin Kenyang Dulu atau Pakai Teknologi
SURABAYA – Selama ini, masih banyak orang berpendapat bahwa menderita diabetes berarti harus menghindari berbagai jenis makanan. Hingga, mereka beranggapan tidak ada makanan enak lagi yang bisa dimakan penderita diabetes. Padahal, anggapan tersebut tidak beralasan.
Ahli gizi RS Mitra Keluarga dr Noviani SpGK mengungkapkan, penderita diabetes masih bisa makan makanan yang nikmat. ”Asalkan tahu porsi dan jenis makanan masing-masing,” tuturnya dalam seminar bertema Makan Nikmat meskipun Diabetes di auditorium RS Mitra Keluarga kemarin (27/1).
Bagi setiap orang, persepsi makanan nikmat tentu berbedabeda. Namun, di Indonesia definisi makanan nikmat bisa berarti yang mengandung minyak seperti gorengan, makanan cepat saji, hingga jeroan. Para penderita diabetes, ulas Noviani, tetap bisa mengonsumsinya asal tahu batasan.
Noviani memberikan tip agar para penderita diabetes bisa mengendalikan diri dan tidak tergoda pada makanan tersebut. Yakni, mengenyangkan perut dengan makanan sehat. Setelah itu, boleh mengonsumsi makanan jenis lain. ”Supaya tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan yang kurang sehat, jadi harus dikenyangkan dulu dengan makanan sehat,” jelasnya.
Ketika perut kenyang dengan makanan sehat, nutrisi yang diserap tubuh berasal dari makanan sehat tersebut. Sementara itu, zat-zat yang terkandung di dalam makanan kurang sehat tidak akan terserap maksimal.
Namun, jika pasien cukup sulit menghindari makanan nikmat yang kurang sehat, Noviani memberikan cara lain. Yakni, memanfaatkan teknologi. Misalnya, alat yang bisa menggoreng tanpa minyak.
Penderita diabetes juga tidak berarti harus makan makanan yang hambar dan kurang sedap. Indonesia merupakan negara yang kaya bumbu alami untuk kebutuhan dapur. ”Manfaatkan itu,” tegasnya. Bumbu alami mengandung zat antioksidan yang baik. ”Selain itu, rasanya enak,” imbuhnya.
Noviani menambahkan, makanan adalah obat. Karena itu, setiap orang harus paham dosis dan jenis masing-masing. Selain itu, yang tak kalah penting adalah evaluasi. Minimal menimbang badan setiap pekan dan memeriksa kadar gula darah. ”Berat badan penderita diabetes harus seimbang. Naik setengah kilo saja harus segera diturunkan,” tegasnya.