Proses Lelang Proyek Berpotensi Molor Lagi
SIDOARJO – Pada tahun anggaran 2017 lalu, banyak proses lelang yang tidak sesuai jadwal alias molor. Proyek pembangunan mundur dan tidak bisa segera dinikmati masyarakat. Nah, tahun ini keterlambatan lelang berpotensi terulang. Dari target 95 paket lelang pada awal tahun, sejauh ini baru 19 paket lelang yang masuk bagian pengadaan barang dan jasa.
Menurut Kepala Bagian (Kabag) Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Sidoarjo Sanadjihitu Sangadji, proses lelang tahun lalu sudah dievaluasi. Tahun lalu, keterlambatan lelang, antara lain, terjadi karena perubahan organisasi perangkat daerah (OPD). ’’Saat itu, seluruh OPD disibukkan dengan pembenahan internal,’’ paparnya.
Agar lelang berjalan cepat, lanjut dia, pihaknya telah membuat perencanaan lelang. Sebelum tutup tahun, setiap OPD harus mengusulkan paket pekerjaan yang akan dilelang pada awal tahun. Setelah direkap, bulan ini ada 95 paket pekerjaan. Usulan itu masuk melalui sistem informasi rencana umum pengadaan (SIRUP).
Nah, 95 usulan lelang tersebut bakal dimulai bulan ini. Targetnya, seluruh pekerjaan itu tuntas dilelang. Sayang, sampai saat ini target tersebut belum terpenuhi. ’’Realisasi baru 19 paket yang dilelang,” ujarnya.
Kepala Bappeda Sidoarjo Achmad Zaini mengatakan, keterlambatan lelang seharusnya tidak lagi terjadi tahun ini. Sebab, jauh-jauh hari eksekutif sudah membahas perencanaan pembangunan untuk tahun anggaran 2018. ’’Akhir tahun lalu sudah dibahas. Sekarang seharusnya tinggal jalan,’’ jelasnya.
Zaini menegaskan, tahun ini pemkab tidak menoleransi OPD yang serapan anggarannya minim. Sanksi sudah disiapkan. ’’Rencananya ada penilaian,’’ ungkapnya.
Kebijakan itu bukan tanpa pertimbangan. Sebab, pada 2017, sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) sangat besar. Hampir mencapai Rp 1 triliun anggaran tidak terserap optimal.