PAHAGOOOL!
PERSEBAYA 1-0 MADURA UNITED
SURABAYA – Begitu tendangan geledek winger Persebaya asal Papua Ferinando Pahabol dari sisi kanan pertahanan Madura United menjebol gawang Satria Tama pada menit ke-30, suasana di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, bergemuruh. Persebaya Surabaya pun memenangi derby Suramadu 1-0 atas Madura United
Dalam derby Suramadu kemarin, Persebaya bukan hanya sukses di lapangan karena menang dan memastikan lolos ke babak delapan besar Piala Presiden 2018 sebagai juara grup C. Di luar lapangan pun mereka tak kalah sukses. Rekor penonton tercipta di GBT yang tercatat 50 ribu.
Terlepas dari permainan Madura United yang tidak sebaik dua laga sebelumnya ketika mengalahkan Perseru Serui 5-0 (18/1) dan PS Tira 3-1 (23/1), Persebaya memang tampil solid. Klub berjuluk Green Force tersebut bermain cepat, pertahanan solid, dan ciri khas penguasaan bola tetap terjaga.
Kepiawaian pelatih Angel Alfredo Vera memadukan para pemain Persebaya musim lalu dan penggawa baru yang didominasi mantan pemain Persipura Jayapura berjalan mulus. Bahkan, gol kemarin tidak terlepas dari kolaborasi dua Papua, yakni assist Nelson Alom dan gol Pahabol.
Bermula dari umpan jarak jauh Nelson dari tengah lapangan ke sisi kiri serang Persebaya, Pahabol menyambut bola itu, lalu melewati hadangan bek Madura United Benny Wahyudi. Bukannya melepas umpan silang, Pahabol malah melepas tembakan yang membuat Satria Tama tak berdaya.
Ini gol kedua Pahabol untuk Persebaya di Piala Presiden 2018. Sebelumnya, ketika melawan PS TNI –sekarang PS Tira– pada 18 Januari, dia juga mencetak gol dengan tendangan geledek setelah menerima bola rebound dari sepak pojok. ’’Senang bisa bantu tim menang lagi,’’ kata pemain berusia 26 tahun itu.
Sebagai penggawa baru, adaptasinya begitu cepat dengan Persebaya. ’’Banyaknya mantan pemain Persipura dalam tim dan saya sudah tahu apa mau pelatih Alfredo,’’ kata Pahabol menjelaskan cepatnya adaptasi di klub baru. ’’Suasana keke- luargaan di Persebaya juga bikin betah,’’ lanjutnya.
Ya, dalam pertandingan kemarin, selain dia, beberapa pemain asal Papua menjadi starter. Antara lain, bek tengah Fandry Imbiri, Ruben Sanadi (bek kiri), dan Nelson (gelandang bertahan). Lalu, ada Osvaldo Haay dan Riky Kayame yang turun sebagai pengganti.
Sementara itu, dari luar lapangan, dengan total 50 ribu penonton, Persebaya mencatat rekor. Jauh lebih banyak ketimbang catatan penonton terbanyak Piala Presiden 2018 yang sebelumnya dipegang Persib Bandung versus Sriwijaya FC dalam pembukaan Piala Presiden 2018 (16/1) sejumlah 25.747 orang.
Juga memecahkan rekor penonton terbanyak Piala Presiden sebelumnya yang dipegang PSS Sleman dan Persegres Gresik United di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada 15 Februari 2017 dengan jumlah 32.586 orang. Bahkan, masih di atas jumlah penonton terbanyak Liga 1 musim lalu.
Ya, di Liga 1 pada 22 Juli 2017, Persib versus Persija Jakarta ditonton 36.545 orang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Bagi Persebaya, jumlah penonton tersebut juga memecahkan rekor mereka sendiri dalam Celebration Game melawan PSS Sleman pada 9 Desember lalu.
Ketika itu, tiket yang terjual memang 50 ribu. Tetapi, jumlah penonton mungkin tidak mencapai itu. Sebab, beberapa lokasi di tribun VIP terlihat kosong dan banyak yang mengeluhkan memiliki tiket, tetapi gagal mencapai stadion karena ruwetnya akses dan parkir.
Untuk laga kemarin, panitia semula mencetak 40 ribu tiket, tapi ludes pada Jumat (26/12). Karena permintaan masih tinggi, kuota tiket ditambah. ’’Khusus kali ini memang ada pengecualian. Kami menambah kuota 10 ribu,’’ kata Ketua Panpel Wisnu Sakti Buana kemarin.