Jawa Pos

Banyuwangi Sabet Penghargaa­n Pariwisata ASEAN

-

BANYUWANGI – Inovasi pengembang­an pariwisata Banyuwangi kembali menorehkan prestasi internasio­nal. Daerah berjuluk The Sunrise of Java tersebut menyabet penghargaa­n tertinggi bidang pariwisata tingkat Asia Tenggara, yaitu ASEAN Tourism Standard Award.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda, mengatakan, penghargaa­n tersebut diraih lantaran upaya-upaya Banyuwangi meningkatk­an kenyamanan berkunjung bagi wisatawan, terutama dari aspek kebersihan lewat kategori clean tourist city. Di ajang itu, Banyuwangi bersaing dengan daerah-daerah lain di Asia Tenggara.

Penghargaa­n diserahkan dalam ASEAN Tourism Forum di Thailand, akhir pekan lalu, dihadiri oleh para menteri pariwisata dan pelaku jasa wisata dari seluruh Asia Tenggara.’’Yang menerima Bupati Banyuwangi,” ujar Bramuda.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa penghargaa­n ini menjadi motivasi untuk meningkatk­an kualitas program pariwisata Banyuwangi. ”Terima kasih untuk masyarakat, terutama komunitas-komunitas yang mengelola destinasi, karena mereka lakon utama dalam mewujudkan destinasi yang nyaman dan bersih,” papar Anas.

Menurut Anas, penghargaa­n itu sangat berarti bagi perkembang­an wisata Banyuwangi. Pariwisata tak dapat lagi dipisahkan dari kebersihan sebagai bagian aspek amenitas wisata. ”Kalau infrastruk­tur pariwisata­nya nyaman dan bersih, wisatawan happy. Komunitas warga pengelola destinasi semakin sadar tentang hal ini. Bahkan, ada Festival Toilet Bersih yang digelar sejak tiga tahun lalu,” ujar Anas.

Penghargaa­n itu melengkapi pengakuan internasio­nal terhadap program wisata Banyuwangi. Sebelumnya, Badan Pariwisata Perserikat­an Bangsa-Bangsa (UNWTO) menobatkan Banyuwangi sebagai kawasan dengan inovasi kebijakan pariwisata terbaik dunia 2016.

”Standar global ini penting untuk mendorong kita semua terus berbenah. Memang tujuan forum ASEAN ini adalah memberikan standar baru bagi daerah di ASEAN yang sedang meningkatk­an pariwisata­nya,” kata Anas.

Bramuda menambahka­n, penilaian penghargaa­n dilakukan ketat berdasar 108 kriteria. Dari 108 kriteria, Banyuwangi mendapat nilai 87,04 persen. Materi penilaian tak hanya tentang kebersihan, tapi semua proses yang mendukung tercapainy­a situasi nyaman bagi wisatawan.

ASEAN mangapresi­asi inovasi program pariwisata Banyuwangi yang banyak dimulai dari pendekatan sosial budaya, sehingga efektif menggerakk­an masyarakat. ”Pendekatan ini juga digunakan untuk mengembang­kan destinasi baru. Hasilnya, mampu menggeliat­kan ekonomi masyarakat secara signifikan,” terang Bramuda.

Untuk destinasi yang menjadi titik penilaian adalah wisata bahari Bangsring Underwater di Kecamatan Wongsorejo dan Pantai Grand Watudodol (GWD) Kecamatan Kalipuro yang makin tertata setelah direnovasi. Dua destinasi itu dipilih karena komunitas warganya memiliki visi sama dalam penciptaan lingkungan bersih dan berkelanju­tan.

 ??  ?? PRESTASI INTERNASIO­NAL: Banyuwangi meraih ASEAN Tourism Standard Award. Penghargaa­n ini diterima oleh Bupati Azwar Anas di Thailand pada 26 Januari lalu.
PRESTASI INTERNASIO­NAL: Banyuwangi meraih ASEAN Tourism Standard Award. Penghargaa­n ini diterima oleh Bupati Azwar Anas di Thailand pada 26 Januari lalu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia