Jawa Pos

Terus Sikat sampai Semua Pungli Mati

-

Usianya memang belum genap 1,5 tahun. Tapi, sepak terjangnya dalam pemberanta­san pungli layak diapresias­i. Berikut obrolan wartawan Jawa Pos Sahrul Yunizar dengan Menko Polhukam selaku pengendali atau penanggung jawab Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli). Sepanjang tahun lalu ada lebih dari 34 ribu laporan pungli yang diterima satgas. Sebanyak 1.340 operasi tangkap tangan (OTT) dijalankan. Apa proyeksi tahun ini?

Sebelum pungli mati, ya tetap jalan. Satgas ini yang disasar bukan koruptor, bukan korupsi. Kalau yang korupsi sudah ada lembaganya (KPK). Kalau korupsi, ada kerugian negara. Tapi, di sini tidak spesifik itu. Melainkan pungutan yang meresahkan masyarakat. Misalnya, pedagang kaki lima (seharusnya) tidak dipungut, tapi dipungut. Ini (pungli) merugikan masyarakat, ini yang disasar.

Adakah fokus tertentu? Pungli di bidang hukum misalnya?

Nggak ada fokus-fokusan. Semuanya (pungli) disikat aja.

Bagaimana dengan fungsi, apakah lebih berat pencegahan­atau penindakan?

Penindakan. Tapi, nuansanya pencegahan. Sebenarnya hasil penindakan-penindakan itu nanti efeknya kepada pencegahan. Kan ada faktor (efek) jera, takut, faktorfakt­or lain. Kemudian mencegah pungli merajalela.

Apa dampak konkret dari hadirnya Satgas Saber Pungli?

Yang pasti, saat ini sudah ada kemajuan yang dicapai. Kami sudah bisa memperlanc­ar investasi. Kami sudah melakukan pembersiha­n di (sektor) perdaganga­n. Lalu, masalah pendidikan juga.

Apakah Bapak atau keluarga pernah menjadi korban pungli?

Saya nggak pernah. Nggak pernah pergi-pergi. Nggak pernah ada usahausaha atau bisnis.

 ?? MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS ??
MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia