Jawa Pos

Pelajaran dari Banyak Pengusaha Sukses

-

YASA Singgih punya role model dalam menjalanka­n bisnis. Khusus di bidang fashion, dia sangat mengagumi Amancio Ortega, pemilik Zara. Pada 2016, Amancio Ortega dinobatkan sebagai orang terkaya dunia versi Forbes. Dia mengalahka­n Bill Gates, pemilik Microsoft, yang berada di posisi kedua.

Selain Amancio Ortega, Yasa mengagumi Tadashi Yana, pendiri sekaligus pemilik Uniqlo. ’’Kedua orang ini membuat saya berpikir bahwa terjun di dunia fashion pun bisa kaya,’’ tutur Yasa.

Dulu dia berpikir bahwa orang kaya lahir di bisnis properti, tol, infrastruk­tur, tambang, maupun migas. ’’Tidak pernah berpikir orang bisa kaya dari bisnis fashion,’’ lanjut penggemar es kelapa muda itu.

Dari Amancio Ortega dan Tadashi Yana pula, dia belajar cara sukses di bisnis fashion. ’’Jangan terlalu idealis dan sediakanla­h sesuai dengan kebutuhan pasar,’’ ujarnya.

Selain itu, Yasa terinspira­si dari Jack Ma, pendiri Alibaba. Hal positif yang bisa diambil dari Jack Ma bahwa pengusaha harus bisa melihat apa yang terjadi ke depan yang belum bisa dilihat orang lain saat ini. ’’Dia sangat visioner. Dia merintis Alibaba pada 2009 saat internet di Tiongkok tidak ada apa-apanya. Tetapi, lihat sekarang, dia bisa sukses dan membuktika­n visinya,’’ urai putra pasangan Marga Singgih dan Wanty Sumarta itu.

Tidak hanya mengaggumi pengusaha global, Yasa juga terinspira­si dari beberapa pengusaha sukses dari Indonesia. Misalnya, William Soerjadjaj­a, founder Astra Internatio­nal, maupun Theodore Permadi Rachmat, perintis Tri Putra Group.

Yasa tersentuh oleh visi pendiri Astra saat membangun perusahaan. ’’Dulu tujuan saya memulai bisnis hanya untuk makan. Sedangkan beliau merintis Astra agar bisa memberikan makan bagi banyak orang dan menjadi aset kebanggaan Indonesia,’’ urai Yasa.

Adapun sisi positif yang diambil dari seorang T.P. Rachmat adalah kegemarann­ya berbagi dengan sesama. ’’Less for self, more for other, enough for everyone. Sukses agar bisa membantu orang lain. Inilah yang ingin saya tiru,’’ tutur pria yang suka membaca buku biografi pengusaha pada waktu luang itu.

Selain gemar membaca, Yasa pernah melahirkan buku berjudul Never Too Young to Become a Billionair­e pada 2015 untuk menginspir­asi generasi muda di Indonesia. Buku tersebut pernah menjadi national best seller. ’’Dari kecil memang ingin bikin buku,’’ ujarnya. Saat dihubungi oleh salah satu penerbit buku ternama di Indonesia, Yasa langsung mengiyakan.

 ?? MUHAMAD ALI/JAWA POS ??
MUHAMAD ALI/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia