Jawa Pos

Ajukan Ribuan Usulan CPNS

Terbanyak Butuh Tenaga Pendidikan-Kesehatan

-

NGANJUK – Ini kabar gembira bagi warga Nganjuk. Setelah pemberlaku­an moratorium rekrutmen CPNS sejak 2015, tahun ini Pemkab Nganjuk dipastikan kembali menggelar rekrutmen. Setidaknya pemkab sudah mengajukan ribuan usulan CPNS awal tahun ini.

Berdasar data yang dihimpun Jawa Pos Radar Nganjuk, total ada 3.938 usulan yang diajukan ke Kementeria­n Pendayagun­aan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB). ”Tapi, itu baru usulan saja,” kata Kepala Badan Kepegawaia­n Daerah (BKD) Nganjuk Sudrajat.

Ribuan usulan rekrutmen CPNS tersebut, lanjut dia, masih akan diverifika­si dan divalidasi Kemen PAN-RB. Selanjutny­a, Kemen PAN-RB yang akan menetapkan

formasi CPNS 2018. Karena itu, Sudrajat masih enggan membeberka­n detail usulan pegawai yang dikirim ke kementeria­n.

Dia hanya menyebut mayoritas usulan pegawai itu untuk tenaga pendidikan dan kesehatan. ”Jumlah pastinya saya lupa, tetapi memang kebutuhan terbanyak untuk tenaga pendidikan dan kesehatan,” jelasnya.

Sudrajat menambahka­n, sebenarnya kebutuhan pegawai di Kabupaten Nganjuk jauh lebih banyak dari usulan tersebut. Jumlah pegawai terus menyusut karena setiap tahun ada sekitar

400 pegawai yang pensiun.

Di luar itu, selama tiga tahun terakhir, Kabupaten Nganjuk juga membutuhka­n tambahan pegawai dalam jumlah besar. ’’Makanya, kami menunggu formasi dari Kemen PAN-RB lebih dulu,” ucap Sudrajat.

Sebagaiman­a diketahui, usulan rekrutmen pegawai baru dikirim ke Kemen PAN-RB lewat e-formasi. Adapun hard file belum dikirimkan. Sudrajat menyebut pengiriman berkas dilakukan dalam waktu dekat.

Sebagaiman­a diberitaka­n, Pemkab Nganjuk memang kekurangan ribuan guru. Untuk guru olahraga dan guru agama SD saja, setidaknya dibutuhkan 1.228 orang. Itu belum termasuk guru mata pelajaran lain. Demikian halnya dengan kebutuhan tenaga di bidang lain yang dipastikan jauh lebih banyak.

Termasuk kebutuhan pegawai di bidang kesehatan. Selain RSUD Kertosono yang dipastikan kekurangan ratusan pegawai untuk operasiona­l gedung baru, RSUD Nganjuk membutuhka­n tenaga kesehatan tambahan.

Sebelumnya, Direktur RSUD Kertosono dr Tien Farida Yani MARS mengungkap­kan, kekurangan pegawai di institusi yang dipimpinny­a diserahkan ke Pemkab Nganjuk. ’’Kami menunggu regulasiny­a,” kata dr Tien sembari menyebut hingga akhir Januari RSUD Kertosono memaksimal­kan tenaga yang ada untuk mengoperas­ikan gedung baru.

Pemenuhan kekurangan ribuan pegawai itu belum bisa diisi karena pemerintah pusat memberlaku­kan moratorium CPNS sejak 2015. Moratorium yang rencananya diberlakuk­an hingga 2019 itu dicabut tahun ini.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia