Jawa Pos

Ingin Berlari hingga 80 Tahun

Agustinus Sucipto, Pengusaha Penghobi Maraton

-

Usia Agustinus Sucipto hampir 60 tahun. Namun, semangatny­a untuk berlari tidak pernah surut. Sudah 18 tahun pengusaha sepatu running tersebut menekuni olahraga yang tidak membutuhka­n peralatan itu.

PAGI itu (20/1), Cipto, sapaan Agustinus Sucipto, melakukan long run bersama rekan-rekannya di Taman Dayu, Pandaan, Pasuruan. Dia terlihat enjoy melahap rute sepanjang 28 km. Akhir pekan, dia minimal melahap 20 km. Tentunya ketika tidak sedang mengikuti race. Pada hari lain, dia berlari sejauh 10 km, hampir setiap hari.

Bagi Cipto, lari adalah bagian dari hidupnya. Meski usianya tidak muda lagi, semangat larinya masih menggelora. Cipto memang menggemari olahraga sejak muda. Saat masih SMA, dia sempat menekuni sepeda dan basket. Bahkan, dia pernah menempuh Jakarta–Jember dengan sepeda selama 22 hari pada Juli 1978. Saat itu dia masih kelas 3 (sekarang XII) di SMAK St Paulus, Jember.

Seiring dengan berjalanny­a waktu, pria kelahiran 21 Agustus 1959 itu beralih ke tenis. Saat bermain tenis, dia sering melakukan smes. Hal itulah yang mengakibat­kan tangan kanannya cedera pada 1998. Dia sempat berpikir untuk melakukan sesuatu yang lain. ’’Saya pikir cari olahraga yang rileks. Ya lari itu. Saya mulai lari tahun 2000 sampai sekarang,’’ kata Cipto mulai bercerita.

Kini sudah 18 tahun Cipto rutin berlari. Dia sudah mengikuti sekitar 40 kali maraton. Baik di dalam maupun luar negeri. Pria yang hobi berkebun itu termasuk selektif memilih event lari yang akan diikuti. Sebulan, dia membatasi hanya sekali ikut maraton. Menurut Cipto, badan membutuhka­n recovery. ’’Saya nggak mau over. Karena saya ingin lari hingga usia 80 tahun,’’ ucap pria berkacamat­a tersebut.

Oktober 2007 menjadi waktu yang berat bagi Cipto. Saat di dalam pesawat London– Hongkong, dia jatuh pingsan. Faktor darah rendah yang dialami mengakibat­kan kejadian itu. Saat itu tidak ada dokter sehingga dia ditidurkan di kursi pesawat selama tiga jam. Dia sempat berpikir bahwa itu adalah akhir hidupnya.

’’Saat pulang ke Indonesia, istri saya bilang kok wajah saya abu-abu. Setelah dicek MRI, ternyata oksigen di sebelah kanan otak saya habis,’’ kenang Cipto.

Setelah itu, dia menjalani operasi di Singapura pada 21 Desember 2007. Cipto berada di meja operasi selama 3 jam 40 menit. Selama enam bulan masa pemulihan, dia berhenti berlari.

Euroasia Istanbul Marathon di Turki tahun 2010 menjadi comeback lari Cipto. Meski baru sembuh dari sakit, dia tetap ikut kategori full-marathon, 42,195 km. Di race tersebut, Cipto begitu terkesan dengan antusiasme masyarakat setempat. Meskipun bukan termasuk event besar. Terlebih, dia merupakan satu-satunya warga negara Indonesia yang menjadi peserta. ’’Mereka sangat welcome. Waktu saya masuk, nama saya disebut. The one and only from Indonesia, Mr Sucipto. Wuih, senang sekali saya,’’ ucapnya dengan riang. Di race tersebut, dia mencatatka­n waktu 4 jam 39 menit 48 detik.

Cipto termasuk orang yang tidak mudah menyerah. Pada event Jawa Pos Fit East Java Marathon, 12 November 2017, Cipto mengalami cedera engkel. Sempat tiga kali mendapat perawatan medis. Petugas medis menyaranka­n Cipto naik ambulans. Namun, dia menolak dengan tegas. ’’Saya bilang ke petugas medis, saya sudah lihat jembatan sepanjang 7 km. Merangkak pun saya harus masuk finis,’’ katanya penuh semangat.

Dengan pengalaman lari selama 18 tahun, hampir semuanya mampu dia selesaikan. Hanya MesaStilla Peaks Challenge 2017 yang gagal. Saat mengikuti kategori 100K, kacamata Cipto jatuh dan hilang. Karena tak mampu melihat tanpa kacamata, dia memilih keluar lomba. ’’Kalau lari

trail nggak bisa lihat jalanan, takut jatuh.

Udah out, KO,’’ kata Cipto.

Tahun depan Cipto genap berusia 60 tahun. Target terbesarny­a adalah menaklukka­n ultra-marathon sejauh 320 km di Tambora Challenge. ’’Nanti saya jadi peserta yang paling tua.’’

 ?? AGUSTINUS SUCIPTO FOR JAWA POS ?? BERKESAN: Agustinus Sucipto mengajak berfoto siswa SD yang menonton Jawa Pos Fit East Java Marathon 2017 (atas). Di Tokyo Marathon 2015, dia juga rajin berswafoto.
AGUSTINUS SUCIPTO FOR JAWA POS BERKESAN: Agustinus Sucipto mengajak berfoto siswa SD yang menonton Jawa Pos Fit East Java Marathon 2017 (atas). Di Tokyo Marathon 2015, dia juga rajin berswafoto.
 ?? AGUSTINUS SUCIPTO FOR JAWA POS ?? ASONGAN: Agustinus Sucipto (kanan) ketika mengikuti race Mississaug­a Marathon di Kanada tahun lalu.
AGUSTINUS SUCIPTO FOR JAWA POS ASONGAN: Agustinus Sucipto (kanan) ketika mengikuti race Mississaug­a Marathon di Kanada tahun lalu.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia