Godok Wacana Buat Dua Rute Utama
Program Revitalisasi Angkutan Kota
SURABAYA – Jumlah angkutan kota (angkot) yang tidak layak beroperasi di metropolis banyak. Sejumlah unit pun ditinggalkan dan kini menjadi bangkai di berbagai terminal.
Di terminal Dukuh Pakis, misalnya. Ada banyak unit usang yang ditinggal pemiliknya. Beberapa lagi nekat beroperasi meskipun kondisinya tidak memungkinkan. Misalnya, badan kendaraan yang dipenuhi karat dan kursi yang tak lagi layak pakai.
Subagio –pemilik angkot bernopol L 1520 AC– menyatakan, banyak pemilik yang memilih menjual kendaraannya. Sebab, pendapatan mereka menurun drastis. Di terminal Dukuh Pakis, sejumlah pengendara memilih menjual unitnya. ’’Dijual sekitar Rp 9 juta, bergantung kondisi,’’ terangnya.
Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Tunjung Iswandaru menyatakan, pemkot sebenarnya merumuskan program revitalisasi angkutan kota. Dalam waktu dekat, dishub mengadakan pertemuan dengan sejumlah pemilik angkutan. Mereka akan memilih dan membahas angkutan kota yang layak diajak kerja sama. ’’Untuk sementara, kami tentukan angkot yang nanti jadi pilot project program tersebut,’’ tuturnya.
Nanti, dishub membuat dua rute utama yang dilewati angkot. Jadwal perjalanan sudah ditentukan sehingga angkot tak lagi ngetem. Angkot juga akan dilengkapi dengan AC. ’’Sopir akan mendapatkan biaya layanan dari pemkot,’’ lanjutnya.
Tunjung menambahkan, wacana itu terus dimatangkan. Dia menargetkan, tahun ini ada realisasi dari kebijakan tersebut. Bila sukses, pemkot menggandeng lebih banyak lagi pemilik angkutan kota.