Sudah Dilarang, Tetap Nekat Berjalan
Truk-Truk Besar Langgar Muatan Kelas Jalan
SURABAYA – Saat jalan-jalan protokol di kawasan pusat kota lengang, jalur kelas III di beberapa kecamatan di wilayah Surabaya Utara justru macet. Penyebabnya truk-truk berukuran besar yang melintas di jalanan sempit.
Contohnya lalu lintas di Jalan Kedung Mangu, Sidotopo Wetan, kemarin (28/1). Laju kendaraan merayap karena sebuah truk pengangkut pisang yang memaksa lewat. Kendaraan berbadan lebar itu pun menutup jalan. Persimpangan antar kendaraan sulit dilakukan. Roda empat yang akan melaju dari arah berlawanan terpaksa berhenti.
’’Sebenarnya, banyak sopir truk sudah diomeli warga. Mereka masih nekat,’’ ungkap Sugiyati, warga yang tinggal di Jalan Kedung Mangu. Bagi dia, keberadaan truk cukup mengganggu. Halaman rumahnya sering menjadi sasaran pengendara motor untuk menyalip saat ada truk besar lewat. Menurut Sugiyati, banyak alasan yang diberikan sopir saat ditegur. Mulai pura-pura lupa, pura-pura tidak mengetahui, sampai merasa jauh saat berjalan di jalur yang lebih lebar.
Kapolsek Semampir Kompol Naufil Hartono membenarkan soal banyaknya keluhan masyarakat akan kenakalan sopir truk. Dia menyebut petugas kepolisian sering kali menegur. Namun, mereka kucing-kucingan. ’’Usulan kami, jalan harus banyak dipasangi rambu. Jadi, sopir truk bisa lebih disiplin,’’ ungkap Naufil. Menurut dia, ada satu lagi jalan yang sering dikeluhkan di wilayahnya. Yakni Jalan Wonokusumo.
Naufil menjelaskan, statusnya sebenarnya jalan kelas III. Nilai muatan sumbu terberat (MST) maksimal 8 ton. Kenyataannya, masih banyak truk bermuatan lebih yang melaju. Keberadaannya membuat macet jalan.
Camat Kenjeran Henny Hindriati juga mengakui masih banyak truk besar yang sering menyalahi aturan di wilayahnya. Kendaraan memadati jalan penghubung kelurahan. Keluhan masyarakat Kenjeran juga cukup banyak. ’’Selain macet, dampaknya pada kondisi jalan,’’ kata Henny. Menurut dia, truk-truk besar membuat akses transportasi rusak. Lubang-lubang menganga akibat muatan berat.
Di Kenjeran, sejumlah jalan kelas III memang masih disasar sopir truk. Misalnya Jalan Kedinding Lor dan Jalan Tambak Wedi Baru. Dua akses itu sering dipakai sebagai jalan pintas ke Suramadu. Kondisi sebagian jalan sudah berlubang.