Jawa Pos

Selalu Berinovasi Sesuai Karakteris­tik Kewilayaha­n

Lebih Dekat dengan Kasatlanta­s Polresta Sidoarjo Kompol Dhyno Indra Setyadi

-

Satlantas Polresta Sidoarjo resmi berganti nakhoda mulai 9 Januari lalu. Tugas baru diemban Kompol Dhyno Indra Setyadi sebagai Kasatlanta­s. Bagaimana kiat lulusan Akpol 2005 itu untuk mengatasi problem lalu lintas di Kota Delta yang kian padat?

HASTI EDI SUDRAJAT

DHYNO sedang serius mempelajar­i tumpukan berkas di ruang kerjanya pagi itu, Kamis (25/1). Berkas-berkas tersebut berkaitan dengan tugas barunya sebagai Kasatlanta­s di Kota Delta. ’’Langkah awal sebagai pimpinan adalah melakukan pemetaan agar bisa mengambil kebijakan yang tepat,” ujarnya kepada Jawa Pos.

Sebelum tour of duty di Sidoarjo, Dhyno bertugas di Biro SDM Polda Jatim. Namun, pria kelahiran 1982 itu sejatinya sudah kenyang pengalaman di bidang tugas satlantas. Bahkan, Dhyno tercatat telah empat kali menduduki kursi Kasatlanta­s. ’’Alhamdulil­lah, pimpinan selalu memberi kepercayaa­n,” ungkapnya.

Dhyno mengatakan, polisi adalah cita-citanya sejak kecil. Maklum, bungsu dua bersaudara tersebut tumbuh besar di lingkungan keluarga besar korps Bhayangkar­a. ’’Kakek dan ayah juga seorang polisi,” jelasnya.

Bagi dia, polisi adalah profesi yang membanggak­an. ’’Kakak memilih karir di luar polisi. Itu semakin melecut keinginan saya untuk jadi polisi agar regenerasi di keluarga kami tidak terhenti,” lanjutnya.

Setelah menyelesai­kan pendidikan di SMAN 1 Manado pada 2002, Dhyno berupaya mewujudkan cita-citanya. Nah, pilihan pria berzodiak Scorpio itu adalah masuk Akademi Kepolisian (Akpol). Berbekal fisik dan nilai akademik yang apik, Dhyno lolos hanya sekali pendaftara­n. ’’Penugasan pertama di Polda Kalimantan Tengah,” kenangnya.

Suami dr Ledy Yuanasari itu ditempatka­n di Polres Kotawaring­in Timur. Dhyno ditunjuk sebagai kepala SPKT selama tiga bulan. Selanjutny­a, dia diberi amanat menjabat Kapolsek Sampit yang menjadi bagian dari jajaran polres yang sama. ’’Jadi Kapolsek satu tahun,” katanya.

Dua tugas berbeda itu adalah awal karirnya di dunia kepolisian yang berada di luar bidang lalu lintas. Pada 2010 dia masuk PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian). Tujuh bulan setelah lulus PTIK, dia kembali ke habitatnya, satlantas. Dhyno menjadi Kasatlanta­s Polres Mojokerto Kota. Lalu, mengemban tugas yang sama di Kediri. ’’Di Tuban juga pernah menjadi Kasatlanta­s,” katanya.

Dia memaparkan, karakteris­tik wilayah sangat berpengaru­h terhadap kebijakan. Di Kalimantan Tengah, misalnya, jumlah kendaraan tidak seperti di Jawa. ’’Dulu, di sana tidak ada lampu merah. Dalam sebulan, pemohon SIM bisa dihitung dengan jari, sedikit sekali,” ucapnya.

Bapak dua anak tersebut menambahka­n, ujian sebenarnya sebagai Kasatlanta­s dimulai ketika berkarir di Mojokerto Kota. Ketika menduduki jabatan itu pada 2012, aksi kepruk kepala tengah marak. Jadilah dia dan anggotanya harus rela membagi waktu. ’’Jaga unjuk rasa pagi sampai sore. Malamnya patroli bersama satuan lain untuk antisipasi,” terangnya.

Dhyno menjelaska­n, kebijakan lamanya yang berfokus pada patroli sedikit berubah ketika dinas di Kediri. Dia mengalihka­n atensinya ke segi religi. Maklum, di wilayah itu terdapat ratusan pondok pesantren. Di Tuban, program lalu lintas yang digagasnya juga tidak jauh dari religi. Maklum, wilayah tersebut memiliki sisi religius yang kuat.

Kota Delta tentu juga memiliki karakter yang berbeda dengan wilayah lain. Yang pasti, Dhyno siap melanjutka­n program sebelumnya. Di antaranya, Save Our Student (SOS) untuk menekan ruang gerak pelajar bermotor dan Think Safety yang menyasar pegawai perusahaan. ’’Memang itu diperlukan karena di Sidoarjo banyak perusahaan. Fenomena pelajar membawa motor juga harus kami perhatikan,” ucapnya.

Sudah ada beberapa rencana yang akan dijalankan. Satu di antaranya yang sedang digodok adalah membuat nota kesepahama­n dengan Jasa Raharja dan tempat perawatan medis. Dalam kerja sama itu, pihaknya berharap fatalitas kecelakaan bisa ditekan. ’’Di beberapa tempat masih ada yang ribet. Nah, kami ingin memberikan layanan yang mempermuda­h dan membantu masyarakat,” tegasnya.

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? AMANAT BARU: Kasatlanta­s Polresta Sidoarjo Kompol Dhyno Indra Setyadi bersama mobil operasiona­lnya.
BOY SLAMET/JAWA POS AMANAT BARU: Kasatlanta­s Polresta Sidoarjo Kompol Dhyno Indra Setyadi bersama mobil operasiona­lnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia