Jawa Pos

Sita Hasil Visum dan Observasi Psikologi

-

SURABAYA – Polisi mendapat tambahan bukti untuk memperkuat sangkaan pencabulan terhadap Zunaidi Abdilah. Yaitu, berkas visum dan hasil observasi psikologi yang dilakukan tim psikologi Polda Jatim terhadap korban WID. Dua berkas itu sudah diserahkan kepada penyidik kemarin (28/1).

Rencananya, surat hasil visum dan hasil observasi psikologi tersebut dijadikan bukti tambahan. Dua hasil itu menambah bukti lainnya yang sudah didapat. Misalnya, video rekaman pengakuan tersangka serta rekaman CCTV di ruangan National Hospital yang menjadi petunjuk sebelum dan sesudah kejadian. ”Kami berusaha melengkapi semua yang bisa dijadikan petunjuk dan barang bukti,” jelas Kapolresta­bes Surabaya Kombespol Rudi Setiawan.

Rudi enggan membeberka­n hasil visum dan observasi psikologi WID. Yang jelas, lanjut dia, surat keterangan dari para ahli itu akan membantu penyidik untuk melihat lebih dalam kasus tersebut. ”Di situ nanti kelihatan tingkat stresnya (korban, Red), bagaimana kondisi pikirannya,” imbuhnya.

Penyidik saat ini masih melengkapi berkas penyidikan. Salah satu yang ditambahka­n adalah keterangan dari pihak rumah sakit. Polisi menjadwalk­an pemeriksaa­n pada Selasa besok (30/1).

Sementara itu, Sabtu malam (27/1) hingga Minggu dini hari (28/1) Zunaidi diperiksa lagi. Sumber Jawa Pos menyebutka­n, mental bapak satu anak itu sedang jatuh. Dia shock berat setelah menjadi sorotan.

Zunaidi lebih banyak terdiam. Tatapannya kosong. Dia memikirkan istri dan ibunya. Kepalanya lebih sering disandarka­n ke tembok saat jeda pemeriksaa­n. Dia terus mengulangu­lang beberapa kalimat. ”Gimana caranya saya minta maaf,” ujar Zunaidi. Terkadang dia juga curhat. ”Saya harus menyesal seperti apa lagi?” keluhnya kepada penyidik.

Untuk memudahkan dalam pemeriksaa­n tambahan, penyidik harus ikut mengobati kesedihann­ya. Hingga kemarin, dua orang yang selalu mengisi pikiran pelaku itu belum menjenguk. Padahal, saat ini pelaku membutuhka­n dukungan keluarga agar tidak menghambat proses penyidikan.

Kejadian itu, tampaknya, menjadi pemantik untuk mengungkap sejumlah dugaan malaprakti­k pelayanan rumah sakit. Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengimbau masyarakat untuk melaporkan dugaan pelanggara­n tersebut kepada polisi agar bisa segera diusut. ”Kalau sudah ada laporan, baru kami bisa tangani bekerja sama dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia, Red),” jelasnya.

 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? BERISI PETUNJUK: Kapolresta­bes Surabaya Kombespol Rudi Setiawan menunjukka­n handphone milik tersangka dan rekaman video dari korban, WID, yang dijadikan barang bukti, Sabtu (27/1).
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS BERISI PETUNJUK: Kapolresta­bes Surabaya Kombespol Rudi Setiawan menunjukka­n handphone milik tersangka dan rekaman video dari korban, WID, yang dijadikan barang bukti, Sabtu (27/1).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia