Sakral dengan Prosesi Adat Jawa
Lakukan 12 Tahapan Upacara Panggih
SURABAYA – Banyaknya pilihan konsep dan tema pernikahan modern tak menyurutkan niat Revy Febri Astuti dan Rizki Adipratama untuk melalui semua tahapan ritual pernikahan dengan adat Jawa. Pada Sabtu (27/1) pukul 17.30, prosesi upacara panggih pasangan tersebut digelar di Dyandra Convention Center.
Setidaknya, ada 12 tahapan ritual yang dilaksanakan. Mereka memulainya dengan rombongan mempelai pria dan pengiring memasuki gerbang utama. R. Budi Utomo didapuk menjadi pembawa acara upacara pertemuan manten tersebut.
Budi menuntun jalannya upacara dengan bahasa Jawa. Di sudut kiri gedung, tepatnya setelah melewati lorong yang didekorasi penuh bunga dan berpanggung kaca, Rizki diberhentikan. Proses panggih dimulai. Pasrah pisang sanggah menjadi tahap pertama. Pisang raja yang dibalut kertas emas diberikan kepada ibunda Revy, Mardiana. Hal itu bermakna memasrahkan hal berharga. Proses dilanjutkan dengan tukar kembar mayang dari para pengiring mempelai sebagai tanda meleburnya dua keluarga.
Kemudian, Revy dan Rizki saling melempar beras. ”Namanya balangan gantal. Itu berarti saling lempar kasih sayang dan perhatian,” terang Budi. Ritual dilanjutkan dengan prosesi menginjak telur yang disebut wijidadi sebagai tanda memasuki kehidupan baru bersama. Tahapan njunjung drajat dilakukan Rizki dengan mengangkat tubuh Revi yang sebelumnya jongkok.
”Diteruskan Revy dengan memutari sang suami. Namanya ideran, yang maksudnya menjaga,” kata Budi. Lantas, keduanya meminum air yang disebut tirta wening.
Proses berlanjut di atas pelaminan. Ayah Revy, Subandi, memandu kedua anaknya dengan mengalungkan kain merah. Mereka lalu berjalan bersama ke pelaminan. Proses tersebut dinamakan sinduran.
Upacara pernikahan berkonsep fairytale etnic itu juga tampak unik dengan mengusung ornamen batik pada dekorasi yang penuh bunga.