Pasar Rp 200-an Juta Paling Menjanjikan
SEBAGAIMANA diprediksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pasar di bawah Rp 200 juta akan menjadi segmen yang masih berpeluang tumbuh. Tak heran jika persaingan produk di kelas itu terus terjadi. Gaikindo beranggapan pertimbangan harga dan efisiensi bahan bakar masih menjadi komponen penting. Khususnya bagi first buyer.
”Kami melihat dari sisi income per kapita Indonesia, ada di kisaran USD 3.500. Dengan begitu, daya beli masyarakat Indonesia terhadap produk otomotif akan ada di kisaran Rp 200 juta ke bawah,” kata Ketua Gaikindo Jongkie D. Sugiarto. Berdasar data Gaikindo, hampir 60 persen penjualan ditempati produk dengan harga Rp 200 juta ke bawah.
Jongkie percaya bahwa produk di kelas itu akan sangat diminati konsumen. Pertimbangannya, rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih cukup rendah. Konsumen baru alias first buyer pada umumnya melirik produk dengan harga di kisaran tersebut. ”Apakah itu LMPV, LCGC, atau city car, selama range harganya ada di Rp 200 juta ke bawah, ia akan punya daya saing yang baik tahun ini,” tambahnya.
Karena harga yang murah, bisa dipastikan mesin yang diusung juga berkapasitas kecil. Mesin yang kecil identik dengan bahan bakar yang efisien. Hal tersebut lagi-lagi menjadi pertimbangan penting bagi para first buyer. ”Sudah menjadi tipikal konsumen Indonesia, selain merek dan desain, mereka sangat concern soal keiritan bahan bakar,” beber Jongkie.
Terkait dengan dua produk yang diulas, yakni Suzuki Ignis dan Datsun Cross, keduanya memang berpotensi meraih market yang cukup signifikan. 4W Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales S. Sugiyama mengatakan, kehadiran Ignis terbukti memberikan kontribusi yang signifikan. Dari total penjualan wholesales 111.660 unit yang berhasil diraih mobil Suzuki sepanjang 2017, Ignis berkontribusi sekitar 13 persen.