Berharap Taji Cutrone
Gol
PERFORMA AC Milan dalam besutan Gennaro Gattuso tidak terkalahkan dalam enam laga terakhir di semua ajang. Salah seorang pemain penting di balik kebangkitan Milan adalah striker Patrick Cutrone.
Dalam enam laga terakhir, penyerang 20 tahun itu mencetak dua gol yang semua berujung kemenangan Milan. Yang pertama adalah gol pada extra time saat Milan menang 1-0 atas Inter Milan dalam perempat final Coppa Italia (28/12). Yang kedua, gol ke gawang Lazio dalam lanjutan Serie A pada giornata ke22 yang membawa Milan menang 2-1 (29/1).
Gol Cutrone kala itu menjadi kontroversi karena dilakukan dengan bantuan tangan. Aksi pemain kelahiran Como, Italia, tersebut luput dari pantauan VAR (video assistant referee). Alhasil, Komisi Disiplin FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) tetap melegalkan gol tersebut.
Allenatore Lazio Simone Inzaghi menyatakan sudah memaafkan insiden tersebut. ’’Saya memujinya karena dia tumbuh menjadi pemain yang sangat bagus. Sehubungan dengan insiden Minggu, dia menyadari itu pelanggaran. Tetapi, mungkin dia tidak menyadarinya. Dia meminta maaf kepada saya (setelah pertandingan, Red). Tetapi, saya kepada dia mengatakan bahwa itu tidak perlu,’’ kata adik Filippo Inzaghi itu.
Cutrone tidak menjadi starter melawan Lazio kemarin. Dia baru masuk pada menit ke-71 menggantikan Giacomo Bonaventura. ’’Cutrone adalah striker yang bisa menyebabkan masalah di kotak penalti lawan. Kami menyulitkan Lazio dalam 25 menit terakhir sejak dia masuk. Sebab, kami bermain dengan dua striker saat itu,’’ kata Gattuso.