Jalan Harun Thohir Bakal Diportal
Batasi Kendaraan dengan Tonase Berat
GRESIK – Langkah memortal jalan seperti di Jalan Raya Cerme Lor-Metatu bakal berlanjut ke Jalan Harun Thohir. Hingga saat ini, tidak ada perusahaan yang mau berpartisipasi memperbaiki jalan akses menuju Pelabuhan Gresik itu. Padahal, banyak truk perusahaan yang melewati jalan tersebut. Korbannya masyarakat.
Setelah Jalan Raya Cerme Lor-Metatu diportal pada Selasa (30/1), Unit Reaksi Cepat (URC) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (DPUTR) Gresik mulai memperbaiki jalan tersebut. Perbaikan dilakukan dengan tambal sulam jalan. Kerusakan parah karena banyak kendaraan lewat yang beratnya di atas 20 ton.
Akankah tindakan serupa dilakukan di Jalan Harun Thohir? Bupati Sambari Halim Radianto menyatakan, tindakan itu sangat mungkin dilakukan. Sebab, hingga saat ini, belum ada perusahaan yang serius menunjukkan kepedulian. Berunding pun susah.
’’Ayolah duduk bareng untuk bicarakan sharing (perbaikan Jalan Harun Thohir, Red),’’ kata Sambari kemarin (1/2).
Didampingi Kabaghumas Pemkab Suyono, bupati yang berlatar pengusaha itu berkali-kali menyatakan pentingnya duduk bersama. Merundingkan biaya perbaikan Jalan Harun Thohir. ’’Ayo tolong dibicarakan,’’ tegasnya. Sampai saat ini, belum ada sikap tegas. Mau atau menolak sharing biaya perbaikan jalan.
Bagaimana bila perusahaan menolak? Kalau memang tidak bisa, lanjut Sambari, Pemkab Gresik sendiri yang akan memperbaiki jalan tersebut. Namun, ingat dia, jalan itu adalah jalan kabupaten. Hanya mampu dilintasi kendaraan 8,5–11 ton. Tidak untuk dilewati kendaraan
SUSAHKAN WARGA: Kondisi Jalan Harun Thohir, Desa Pulopancikan, yang semakin rusak parah.
dengan berat muatan 30–35 ton. ’’Nanti kita portal,’’ katanya. Jalan Harun Thohir akan diportal bila pembicaraan menemui jalan buntu.
Bupati Gresik
’’Ya, mbok sama-sama memahami. Kami tetap tidak putus asa, berusaha musyawarah,’’ ujar Sambari.
’’Kalau sudah mentok, bagaimana lagi. Diportal dulu,’’ ujar pria asal Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, itu dalam bahasa Jawa. Pemortalan dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan infrastruktur jalan kabupaten. Bahkan, bukan hanya Jalan Harun Thohir, Jalan RE Martadinata juga dibatasi. Sebab, jalan itu juga jalan kabupaten.
’’Kedua jalan ini juga harus kita awetawet. Kalau sudah hancur, masyarakat akan berbicara,’’ ungkapnya.
Sambari menyatakan tetap komit kepada masyarakat untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak. ’’Percayakan kepada pemerintah. Tidak usah ikut-ikut protes dan sebagainya,’’ katanya.
Kemarin kondisi Jalan Harun Thohir memang tampak rusak parah. Setelah hujan reda sekitar pukul 13.00, kerusakan jalan sepanjang sekitar 2,5 kilometer itu mencapai sekitar 1,75 kilometer. Lubang-lubang besar menganga. Kondisi tersebut mengancam keselamatan masyarakat di sekitarnya.
Ya, mbok sama-sama memahami. Kami tetap tidak putus asa, berusaha musyawarah.”
SAMBARI HALIM RADIANTO