Jawa Pos

BPJS Nunggak ke RSUD dr Soetomo Rp 177 M

Pelayanan Dipastikan Tetap Aman

-

SURABAYA – Tunggakan klaim pembayaran layanan dan obat pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus bertambah. Di RSUD dr Soetomo, total tanggungan yang harus dibayar BPJS mencapai Rp 177,1 miliar. Itu terhitung sejak Oktober 2017.

Direktur Utama (Dirut) RSUD dr Soetomo dr Harsono mengatakan, total piutang RSUD yang harus dibayar BPJS tersebut terus diverifika­si. Di antara total Rp 177,1 miliar, yang belum dibayar dan sudah diverifika­si Rp 71,2 miliar. Klaim yang masih ter-pending Rp 2,9 miliar. Yang masih proses verifikasi Rp 102,9 miliar.

”Itu termasuk klaim biaya pelayanan dan obat,” kata Harsono di ruang kerjanya kemarin (1/2).

Dia menjelaska­n, total piutang BPJS memang banyak. Namun, pelayanan kesehatan untuk pasien BPJS di RSUD dr Soetomo tidak terganggu. Sebab, rumah sakit berstatus badan layanan umum daerah (BLUD) itu memiliki anggaran belanja yang telah direncanak­an untuk satu tahun. Total anggaran belanja 2017 mencapai Rp 1,13 triliun.

Selain itu, RSUD dr Soetomo memiliki pendapatan selain dari pasien JKN. Misalnya, pelayanan pasien mandiri dan asuransi. ”Kami talangi dulu dengan anggaran belanja rumah sakit,” ujarnya.

Jadi, tegas Harsono, pasien pengguna BPJS atau yang tergabung dalam JKN tidak perlu khawatir. Seluruh pelayanan rumah sakit tetap normal. Masalah tunggakan pembayaran klaim BPJS hanya berpengaru­h pada manajemen keuangan rumah sakit. ”Operasiona­l tidak ada masalah. Kecuali, tunggakann­ya sampai satu tahun, baru terasa berat,” jelasnya.

Menurut Harsono, program JKN yang diselengga­rakan BPJS sejatinya sangat bagus. Namun, BPJS harus lebih hati-hati dalam pengelolaa­n keuangan. ”Ini program yang sangat besar. Peserta JKN juga sangat banyak. Harus bisa meminimalk­an dampak negatifnya,” ujarnya.

Harsono mengatakan, jumlah pasien di RSUD dr Soetomo rata-rata 3.500 orang per hari. Sekitar 85 persen pasien BPJS. ”Keberhasil­an pemerintah itu terlihat ketika jumlah pasien yang berkunjung di rumah sakit sedikit. Kalau banyak, berarti belum berhasil,” tegasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia